Harus Berbasis Data, Jangan Pelampiasan Emosional
Detik.com Jenis Media: News
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan merespons pernyataan Indonesia Corruption Watch (ICW) soal evaluasi 3 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin. Dia mengingatkan agar semua kritikan harus berlandaskan data dan fakta.
Ade menyebut sejatinya tanggapan ICW tersebut tentunya bakal dijadikan bahan kajian dan evaluasi bagi Pemerintah. Terlebih, katanya, jika evaluasi itu bersifat membangun dan positif tentunya Pemerintah bakal mencermati dan mempedomaninya.
"Sepanjang kritikan itu untuk perbaikan ya, konstrukfif positif, memberikan masukan, memberikan pendapat yang baik, tentu akan dicermati dan dijadikan sebagai suatu pedoman," kata Ade Irfan Pulungan kepada detikcom, Minggu (13/11/2022).
Namun, dia menyebut semua kritikan itu harus bersumberkan pada data yang valid. Dia mengingatkan agar rekomendasi itu tidak menjadi suatu pelampiasan tanpa data.
"Tapi kan semua itu harus juga bersumber, berbasis data, bukan hanya sekesdar pelampiasan emosional, pelampiasan kekecewaan tanpa dasar, tanpa data. gitu" ucap Ade.
"Tapi kalo hanya sekedar yang penting ngomong, bicara, mengatasnamakan demokrasi, ya itu kan bersifat jadinya emosional. Kita kan tidak mau terjebak komunikasi perdebatan itu," imbuhnya.
Kendati demikian, Ade memastikan Pemerintah bakal tetap menelusuri dasar-dasar dari 10 rekomendasi yang dikeluarkan ICW hari ini. Dia mengaku tak bakal berlarut-larut jika rekomendasi dan kritikan itu tak bersumber.
"Kalau memang itu sebagai sebuah masukan yang konstruktif untuk perubahan kinerja pemerintah, pemerintah selalu terbuka untuk itu. Tapi kalau dijadikan sebagai kritikan yang tidak membangun, tidak berdasarkan data ya... kita juga nggak bisa memastikan kebenarannya," tuturnya.
Simak evaluasi ICW di halaman berikutnya.
Sentimen: positif (88.6%)