Upah 2023 Naik Lebih Tinggi, Pabrik Jabar-Banten Angkat Kaki?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha merespons prediksi Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang menyebut kenaikan upah minimum di tahun 2023 bakal lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang hanya rata-rata 1,09%. Salah satu kekhawatiran ialah tingginya kenaikan upah adalah relokasi pabrik dari wilayah dengan UMP tinggi ke rendah.
Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Firman Bakri pun menjawab potensi semakin masifnya pabrikan pindah dari Banten-Jabar ke wilayah Jateng. Poin terpenting adalah konsistensi kebijakan.
"Tergantung, kalau kita masih pakai PP 36/2021 saya rasa masih ada peluang Pemerintah dianggap komitmen dengan industri padat karya. Ini konsistensi kebijakan harus diperhatikan," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/11/22).
Kabar relokasi pabrik kembali mencuat setelah ada tiga pabrik dari Banten yang berencana pindah ke wilayah Jateng. Pabrik tersebut adalah PT NG, PT KGS, serta PT PWI. Namun, Firman enggan mengomentari kepindahan pabrik tersebut.
"Relokasi kan sudah lama sebenarnya. Yang jadi masalah dulu ketika upah dipolitisasi, sehingga kenaikan sangat luar biasa tinggi. Dengan PP 78/2015 pabrik merasa ada kesempatan relokasi ke wilayah yang lebih rendah," ujarnya.
Formula penetapan upah terus menjadi perbincangan belakangan ini. Perhitungan upah minimum ditetapkan menggunakan formula yang tertera dalam PP No 36/2021 tentang Pengupahan.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pun mengungkapkan penetapan upah minimum pada tahun 2023 lebih tinggi dari tahun 2022. Penetapan masih menggunakan formula yang ditetapkan.
"Pada dasarnya sudah bisa dilihat upah minimum tahun 2023 relatif akan lebih tinggi dibanding tahun 2022 dengan data pertumbuhan ekonomi dan inflasi," jelas Menaker dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).
[-]
-
BMW Bangun Pabrik Mobil Listrik Baru Di China(hoi/hoi)
Sentimen: netral (96.6%)