Sentimen
Positif (99%)
13 Nov 2022 : 17.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Blitar, Purwokerto

Kasus: stunting

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Masyarakat Diajak Bersama Atasi Stunting

14 Nov 2022 : 00.50 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Masyarakat Diajak Bersama Atasi Stunting

Blitar (beritajatim.com) – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Blitar mengajak masyarakat untuk membantu program pemerintah dalam mencegah pernikahan usia dini dan bahaya stunting.

Kepala DPPKB Kabupaten Blitar Herman Widodo mengatakan, pernikahan pada usia dini itu sangat berbahaya, baik secara mental dan ekonomi. Begitu juga secara fisik belum siap dan itu ada potensi stunting.

“Pernikahan pada usia dini pun memiliki potensi KDRT yang mengakibatkan perceraian. Maka dari itu kita harus betul betul jaga keluarga kita,” kata Herman dalam Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) besertra mitra kerja Komisi IX DPR RI di GOR Desa Purwokerto Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar Jawa Timur. Turut hadir Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Nasdem Nurhadi, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Uni Hidayati, Kepala Desa Purwokerto Ashar Hunaifi.

Uni Handayati menambahkan, pada 2021 BKKBN diberi amanah oleh Presiden sebagai ketua percepatan pencegahan stunting. Kasus Stunting di Indonesia secara nasional itu ada di angka 24,4 % sedangkan di jatim sendiri itu 23,5 %. Presiden memberikan perintah untuk turun menjadi 14 % kita harus bekerja sama untuk mencapai target itu pada tahun 2022,” ujarnya.

Sementara Nurhadi menyebut, kemajuan sebuah negara ini dimulai dari hal yang terkecil, yaitu keluarga. Untuk itu, program keluarga berencana penting terutama untuk menyongsong Indonesia 2045.

Karenanya, Mas Nur sapaan akrab Nurhadi juga mengatakan, kehadiran BKKBN ini sangat penting di masyarakat. “BKKBN itu sangat penting pak buk, yo ini untuk merencanakan keluarga di masa depan, berencana itu penting toh ini untuk masa depan anak juga” ujar mas Nur.

“Mengikuti metode BKKBN yaitu keluarga berencana itu Insya Allah Indonesia di 2045 akan menjadi negara yang besar dan masyarakatnya sejahtera,” tambahnya.

Disisi lain, Ashar Hunaifi selaku Kepala Desa Purwokerto dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada BKKBN dan Komisi IX DPR RI yang telah melakukan kegiatan di desanya.

“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada bapak Nurhadi selaku Anggota DPR RI, juga BKKBN atas program terkait Keluarga Berencana, ini juga sejalan dengan program desa yaitu mencegah stunting. Kalo ini KB keluarga Berencana, kalo di kita itu ada BK yaitu berencana keluarga itu program pranikah difokuskan untuk remaja,” ucapnya. [hen/suf]

Sentimen: positif (99.9%)