Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Batal Bareng NasDem, Iman Politik Demokrat dan PKS Bisa Goyang Saat Digoda Koalisi Lain, Pengamat: Anies Gak Nguntungin Beda Cerita... Minggu, 13/11/2022, 06:33 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Deklarasi 'Koalisi Perubahan' antara NasDem, PKS, dan Demokrat pada 10 November 2022 tak jadi diselenggarakan.
Deklarasi koalisi tersebut harus ditunda lantaran dinilai masih mencari waktu yang tepat. Menanggapi batalnya deklarasi tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan ketiga partai itu masih berhubungan baik, tapi tetap bisa goyang.
Baca Juga: Omongan Fahri Hamzah Soal 'Bandar' Ternyata Senggol Ketum NasDem, Surya Paloh Bereaksi: Yang Jelas Sambo Ditangkap
"Ketiga partai ini harmonis, tapi terlibat cinta segitiga yang rumit, karena Anies merasa cocok dengan Aher sekaligus merasa cocok dengan AHY, kan ini sebenarnya yang sedang dikomunikasikan," ungkap Adi dalam perbincangannya di stasiun televisi nasional.
Kendati masih harmonis, Demokrat dan PKS bisa saja goyang dan menggagalkan koalisi tersebut.
"Tentunya jadi tidaknya koalisi tergantung PKS dan Demokrat, karena belakangan ketika deklarasi tanggal 10 november tidak jadi Demokrat digoda teman-teman KIB, PKS digoda oleh PKB untuk koalisi dengan Gerindra," kata Adi.
Menurutnya godaan tersebut tidak mudah baik bagi Demokrat maupun PKS sehingga bisa saja menggoyang keberpihakan politik mereka.
"Ini godaan yang menurut saya godaan tidak ringan, karena bisa saja goyang iman politik PKS dan Demokrat secara perlahan kalau the end of the day misalnya berkoalisi dengan NasDem dan Anies tidak terlampau menguntungkan secara elektoral bisa saja berpisah di tengah jalan," ungkap Adi.
"Ini rumit sebenarnya tapi kalau di tingkat presentasi kurang lebih 10 persen lah ya bahwa PKS, Demokrat, dan NasDem iman politiknya masih sejalan, tinggal gimana keluar dari yang rumit ini," imbuhnya.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan deklarasi koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat yang direncanakan pada 10 November 2022 diundur hingga kemungkinan akhir tahun.
Willy menyampaikan beberapa alasan deklarasi tidak jadi dilakukan pada 10 November. Pertama ialah karena PKS akan melakukan rapat Majelis Syuro pada Desember.
Di sisi lain rombongan Demokrat yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono baru tiba di tanah air pada 10 November usai melawat ke Jerman.
Sementara itu, saat ditanyan kapan sekiranya target deklarasi koalisi, Willy memperkirakan deklarasi kemungkinan diundir menjadi akhir tahun.
"Paling cepat akhir tahun. Tapi tidak tertututp kemungkinan one by one, setelah NasDem, Demokrat mungkin PKS. Jadi tidak mesti deklarasi bersama tapi juga partai per partai karena itu juga berbicara, kita mengutamakan satu, spiritnya yang sama dengan nama koalisi perubahan," tutur Willy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Baca Juga: Diduga Sindir Anies Imbas Kalah di Pilgub 2017, Pengamat Politik Ungkap Ahok Tidak Sepenuhnya Salah: Dia Merasa Diperlakukan Tidak Adil
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Suara.com.
Editor: Muhammad Syahrianto
Sentimen: negatif (72.7%)