Badung, CNBC Indonesia - PT Indonesia Baterai Indonesia, Indonesia Battery Corporation (IBC), menggandeng Arrival Ltd, produsen kendaraan listrik asal Inggris, untuk membangun pabrik mikro baterai dan mengembangkan kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV) di Indonesia. Namun, kendaraan listrik yang akan dikembangkan bukanlah seperti mobil penumpang yang diciptakan Tesla ataupun Hyundai yang telah mengaspal di Indonesia.

CEO Indonesia Battery Corporation Toto Nugroho mengatakan jenis kendaraan listrik yang akan diproduksi adalah light electric vehicle. Kendaraan yang didesain adalah untuk mobil logistik.

"Kalau sudah dilihat apakah sudah sesuai dengan desain kebutuhan Indonesia, baru setelah itu car design," kata Toto kepada CNBC Indonesia di sela B20 Investment Forum, Jumat (11/11/2022).

-

-

Menurutnya, desain kendaraan akan lebih cepat untuk mobil logistik karena menganut konsep micro factory.

"Jadi kita ke arah sana spesifik terkait mobil logistik. Jadi kita gak akan kaya Tesla, Hyundai karena untuk kebutuhan logistik banyak ini jadi base load kendaraan ini akan dibutuhkan," tuturnya.

Selain aspek baterai yang akan disokong oleh IBC, material light EV tersebut harus efisien. Untuk itu, menurutnya diperlukan aluminium dengan jumlah yang cukup besar dan akan didukung oleh Inalum.

"Jadi produksinya bisa digunakan untuk kendaraan ini. Harus diupayakan, jadi bukan baterainya saja tapi juga materialnya," pungkasnya.

Saat ini tengah dilakukan studi kelayakan tahap satu, yang diperkirakan memakan waktu 3-4 bulan. Jika hasilnya bagus, maka akan dilanjutkan ke tahap dua yakni produksi yang memakan waktu 2 bulan.

Dengan begitu diperkirakan pada pertengahan 2023, Indonesia akan memiliki light EV untuk logistik.

[-]

-

Di Forum B20 Indonesia Bahas Rekomendasi Transformasi Digital
(rah/rah)