LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Tunjangan profesi guru dikabarkan sudah mulai dicairkan pada November 2022.

Sejumlah guru mengakui telah mendapatkan tunjangan profesi guru tersebut. Namun sebagian lainnya mengeluhkan bahwa tunjangan belum sama sekali masuk.

Tunjangan profesi guru yang belum masuk atau terlambat seringkali memang menjadi klaim buruk sistem yang dikelolah oleh pemerintah.

Namun sebelum menilai hal yang bukan-bukan, sebaiknya periksa terlebih dahulu beberapa penyebab kenapa tunjangan profesi guru tersebut belum juga dicairkan.

Dilansir AyoBandung.com dari berbagai sumber, berikut ini ulasan sejumlah penyebab tunjangan profesi belum diterima atau tepatnya terlambat masuk ke rekening.

Baca Juga: Garut Diguncang Gempa Berturut-turut Dipicu Aktivitas Lempeng Eurasia

Validasi Surat Keputusan Tunjangan Profesi atau SKTP

Penyebab pertama ini dimungkinkan oleh tidak validnya SKTP yang sudah dibuat. Hal ini nantinya akan memperlambat proses pencairan tunjangan profesi guru yang dimaksud.

SKTP yang tidak valid bisa diperiksa lewat beberapa hal ini

NUPTK

NUPTK yang tidak valid akan berpengaruh pada SKTP. Sehingga para guru disarankan untuk melakukan pemeriksaan tentang valid atau tidaknya NUPTK yang dimiliki di Dapodik atau info GTK.

Pangkat dan golongan tidak terdeteksi

Pangkat dan golongan diharapkan harus sesuai atau valid dalam data guru, karena bisa mempengaruhi SKTP.

Tidak memiliki sekolah Induk

Guru yang mendapat tunjangan sertifikasi diharuskan mempunyai sekolah induk. Dan jika waktu untuk mengajar kurang, maka bisa mengambil tugas selain di sekolah induk.

Baca Juga: Pertandingan Pembuka Piala Dunia 2022 Qatar Vs Ekuador, Berikut Jadwal Lengkap Fase Grup A sampai H

Tugas tambahan belum valid

Perihal lain penunjang yang menjadi sebab tunjangan guru belum bisa dicairkan tidak validnya tugas tambahan yang menjadi tanggung jawab para guru.

Tidak menginput data siswa ke rombel Dapodik

Seluruh siswa yang berada di lingkungan sekolah, datanya harus diinput ke Dapodik untuk proses pembacaan sistem.

Itulah sejumlah penyebab keterlambatan tunjangan profesi guru belum diterima atau terlambat masuk. (Hardianto Paputungan)