Sentimen
Negatif (100%)
13 Nov 2022 : 05.20
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Honda

Kab/Kota: Tangerang, bandung, Gunung, Bekasi, Purworejo, Yogyakarta

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Budi Santoso

Budi Santoso

Populer Daerah: Oknum Polisi Selingkuh Hingga Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas

13 Nov 2022 : 12.20 Views 1

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Populer Daerah: Oknum Polisi Selingkuh Hingga Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas
Tangerang: Dugaan penelantaran dan perselingkuhan oleh anggota Polisi Sektor Pondok Aren, Polres Tangerang Selatan, Bripka Hadi Kurniawan (HK), viral di media sosial. Sang istri mengunggah cerita penelantaran dan perselingkuhan yang dialaminya, di media sosial Instagram.
 
Unggahan video berisi potongan foto pelapor, terlapor serta percakapan dengan beberapa orang diduga selingkuhan terlapor. Kasus ini ditangani Polda Metro Jaya usai istri sahnya melaporkan ke Polsek Pondok Aren dan Polres Tangerang Selatan.
 
Dikonfirmasi Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu, menegaskan pelaporan istri terlapor saat ini sedang ditangani Bid Propam dan Renakta Polda Metro Jaya.
 
Baca: Polisi yang Digerebek Selingkuh dengan Istri Anggota TNI di Purworejo Resmi Dipecat
 
"Untuk kasus etik dan disiplin dilaporkan ke Polda 16 Juni 2022 dan panggilan klarifikasi sudah dilakukan pada13 Oktober dan saat ini kasus masih ditangani Bid Propam Polda Metro Jaya. Untuk kasus KDRT ditangani Renakta Polda Metro Jaya, berdasarkan laporan 22 Agustus dan tanggal 2 September sudah ada panggilan Bripka Hadi Kurniawan, saat ini kasus masih ditangani Renakta," jelas Kapolres Tangsel, AKBP Sarly Sollu, Jumat, 11 November 2022.
 
Meski begitu, hingga kini terlapor yang merupakan anggota Unit Reskrim Polsek Pondok Aren itu, masih bertugas seperti biasa. Jika terbukti benar, seperti yang dilaporkan istrinya itu, HK, baru akan dijatuhi sanksi. 
 
"Tetap berdinas sambil menunggu proses hukum dan putusannya," terang Sarly. 

-?

- - - -
Berita terkait perselingkuhan salah satu oknum polisi di Polsek Pondok Aren menjadi berita yang paling banyak dibaca di kanal Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga banyak dibaca terkait kasus pembunhan mahasiswa di Bandung.
 
Bandung: Seorang mahasiswa berinisial CAM, 23, ditemukan tewas di rumahnya Kompleks Gading Tutuka, Kabupaten Bandung, Jumat, 11 November 2022 sekira pukul 09.00 WIB. Diduga, mahasiswa tersebut korban pembunuhan karena terdapat luka tusukan di tubuhnya.
 
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengatakan korban ditemukan tewas pertama kali oleh tetangganya berinisial S yang mendengar ada teriakan minta tolong. Kemudian S mendatangi lokasi rumah korban dan sempat melihat orang melarikan diri mengenakan jaket ojek online (ojol).
 
"S melihat pelaku keluar dari rumah korban sembari berlari selanjutnya mengendarai sepeda motor merk Honda Vario warna putih dan mengenakan baju Gojek dan setahu saksi pelaku melarikan diri ke luar kompleks," kata dia melalui pesan singkat, Jumat, 11 November 2022.
 
Baca: Pemilik Toko di Bekasi Ditemukan Tewas dengan Kaki dan Tangan Terikat
 
Kemudian saksi, kata Kusworo, masuk ke rumah korban dan mendapati korban sudah tergeletak di lantai ruang tamu dengan bersimbah darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong. Jenazah korban pun bakal diautopsi.
 
"Pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia selanjutnya korban akan dibawa menuju RS Sartika Asih Bandung untuk dilakukan autopsi," ujar dia.
 
Kini, polisi masih melakukan rangkaian penyelidikan terkait kasus itu. Belum diketahui identitas pelaku yang menusuk korban serta belum diketahui pula motif dari pelaku melakukan aksinya itu.
 
Sementara itu, Wakasatreskrim Polresta Bandung, AKP Joko Prihatin mengatakan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
 
"Enggak ada (barang yang hilang). Belum (jumlah luka tusuk) lagi dalam penyelidikan kami ya," kata Joko.
 
Berita lain yang juga banyak dibaca terkait Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas.
 
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ada dua kali guguran awan panas Gunung Merapi pada Jumat, 11 November 2022. Guguran awan panas ini menjadi yang pertama sejak 5 bulan lalu. 
 
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menjelaskan guguran pertama awan panas terjadi pada 09.05 WIB. Awan panas itu meluncur hingga satu kilometer. 
 
"Awan panas guguran Merapi tanggal 11 November 2022 pukul 09.05 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 18 milimeter dan durasi 135 detik. Jarak luncur 1.000 meter ke arah Kali Boyong (Barat Daya)," kata Agus dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 November 2022.
 
Berselang tiga jam, awan panas kembali meluncur dari puncak Gunung Merapi. Awan panas yang terjadi pukul 12.08 WIB tercatat berdurasi lebih dari satu menit. 
 
Baca: Gunung Merapi Alami 12 Kali Gempa Guguran Pagi Ini
 
"Awan panas guguran pada pukul 12.08 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 23 milimeter dan durasi 104 detik. Jarak luncur 1.000 meter ke arah Kali Boyong atau Barat Daya," lanjut Agus. 
 
Awan panas yang meluncur hari ini menjadi yang pertama sekali 5 bulan lalu. Dalam catatan BPPTKG, guguran awan panas terakhir terjadi pada 2 Juni lalu pukul 20.20 WIB. Saat itu awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 milimeter dan durasi 127 detik. Estimasi jarak luncur 1.500 meter ke arah Barat Daya. 
 
Meski demikian, adanya luncuran awan panas itu belum membahayakan penduduk di sekitar lereng Gunung Merapi. Meski demikian, sampai saat ini Gunung Merapi masih berstatus siaga. 
 
Catatan BPPTKG dalam periode pukul 06.00-12.00 WIB, ada sekali gempa awan panas guguran, 19 kali gempa guguran, 7 kali gempa hibrida atau fase banyak, 11 kali gempa vulkanik dalam, dan sekali gempa tektonik jauh.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

(NUR)

Sentimen: negatif (100%)