Sentimen
Tokoh Terkait
Soal Desmon Singgung Soekarno, Aktivis 98: Ada Motif Politik Tertentu Jelang Pilpres 2024
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
11 November 2022 21:57 WIB
pernyataan Desmond tak sekedar mengindikasikan buta sejarah
Desmond J Mahesa (dpr.go.id)
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi menanggapi usulan negara meminta maaf kepada Sukarno berbuntut panjang.
Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98, Hasanuddin ini menegaskan bahwa pernyataan Desmond tak sekedar mengindikasikan buta sejarah dan tak mau bangsa ini melakukan pelurusan sejarah.
"Tetapi diduga ada motif politik tertentu untuk tujuan disharmoni Gerindra-PDI Perjuangan menjelang Pemilu 2024," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Koalisi Perubahan Usung Anies Batal Deklarasi, Demokrat: Komunikasi Politik Terus Berkemajuan dan Solid
Hasanuddin mengatakan pernyataan Desmon sangat berbeda tanggapan dengan yang disampaikan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Dimana Ahmad Muzani pernah mengatakan bahwa negara tak perlu meminta maaf kepada Sukarno dengan argumentatif bahwa dengan ditetapkannya Sukarno sebagai Pahlawan Nasional maka telah dianggap clear.
Dalam hal ini, Desmon diminta untuk menyampaikan permohonan maaf kepada PDI Perjuangan dan rakyat Indonesia.
"Ini bukan lagi soal PDI Perjuangan semata tetapi terkait penghormatan pada Pahlawanan Nasional," tuturnya.
Siaga 98 juga meminta Partai Gerindra untuk mengambil langkah-langkah sesuai prosedur internal kepartaian terhadap peristiwa ini.
"Desmond J Mahesa harus menyampaikan permohonan maaf kepada Publik dan tidak semata ke PDI Perjuangan, karena telah menghina Pahlawan Nasional," pungkasnya.
Sarankan Nasdem Pilih Moeldoko Jadi Cawapres Gantikan Anies, Pengamat: Agar Tidak Jadi Partai GuremSentimen: negatif (95.5%)