Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Kab/Kota: Jati, Kramat, Kramat Jati
Kasus: kebakaran, pelecehan seksual
Tokoh Terkait
5 Polisi Jadi Korban atas Musibah di Balai Kota DKI Jakarta, Satu Alami Luka Serius
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Musibah menimpa sejumlah anggota kepolisian di kawasan Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis, 10 November 2022 sore.
Polisi yang menjadi korban dilaporkan sedang berkumpul usai mengamankan jalannya aksi unjuk rasa beberapa saat sebelum musibah terjadi.
Menurut keterangan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudinm lima orang anggotanya alami luka-luka akibat tertimpa pohon yang tumbang karena angin kencang.
Kelima korban saat ini tengah mendapat perawatan medis di rumah sakit Polri.
“Sementara lima anggota kami dirujuk ke Kramat Jati (RS Polri), anggota BKO dari Polda,” ujar Komarudin Jumat, 11 November 2022.
Baca Juga: Prediksi Drakor Alchemy of Souls Season 2, Petualangan Lee Jae Wook dan Jung So Min Makin Seru
Angin kencang diduga menjadi pemicu robohnya pohon besar yang ada di kawasan tersebut.
Buntut dari musibah ini, satu dari lima korban didiagnosis alami luka cukup serius.
Korban juga dikabarkan harus menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati.
“Yang satu cukup serius karena lengan kirinya patah, kalau yang 4 luka ringan,” ungkapnya.
Komarudin menyebut peristiwa ini adalah musibah alam yang tidak dapat diantisipasi atau dikendalikan, sehingga ke depannya tidak akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kalau ini mungkin lebih kepada musibah, force majeure, artinya karena alam,” katanya.
Penampakan pohon yang tumbang di Balai Kota DKI Jakarta. PMJ News
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengimbau agar masyarakat untuk siap siaga menghadapi musim hujan, terutama untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, pohon tumbang, angin kencang, hingga tanah longsor.
Baca Juga: Febri Diansyah Ngotot Pelecehan Seksual pada Putri Candrawathi Bukan Karangan, Singgung 4 Bukti Kuat
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan cuaca ekstrem diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2022.
Puncak cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2023.
Tak hanya sekali, akibat cuaca ekstrem ini, BPBD telah mencatat beberapa kasus pohon tumbang di DKI Jakarta.
"Menurut data Pusdatin Kebencanaan BPBD DKI, terjadi sebanyak 24 kejadian pohon tumbang dengan rincian, Jakarta Selatan sebanyak 23 kejadian dan Jakarta Utara sebanyak 1 kejadian dalam kurun waktu 3-9 November 2022,” kata Isnawa, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman BPBD Jakarta.
Pihaknya juga mengaku terus memperkuat koordinasi untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi dengan instansi terkait, yakni Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat), Dinas Sumber Daya Air (DSDA), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), PLN, PAM Jaya, dan instansi terkait lainnya.
Baca Juga: Sinopsis Film The Crucifixion: Kisah Nyata Peristiwa Eksorsis yang Meregang Nyawa
"Kami perkuat koordinasi agar instansi terkait terus memantau pohon-pohon yang kondisinya sudah tua dan rentan tumbang, serta mengecek kondisi baliho-baliho untuk meminimalisir kejadian tumbang atau roboh di kemudian hari," tutur Isnawa.
Sebagai gerakan mitigasi bencana terutama yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, berikut langkah yang dapat masyarakat ikuti agar tetap aman.
1. Siapkan perlindungan diri bagi masyarakat yang sering beraktivitas di luar ruangan, seperti membawa payung, jaket, topi, ataupun jas hujan.
2. Bagi para pejalan kaki dan pengguna kendaraan agar menjauhi area sekitar saluran air atau gorong-gorong terbuka untuk menghindari terjadinya kejadian terperosok.
3. Masyarakat agar rutin memantau informasi cuaca yang disampaikan BPBD DKI melalui website bpbd.jakarta.go.id dan media sosial BPBD, seperti instagram, twitter, facebook, telegram.
4. Manfaatkan kanal pengaduan darurat milik Pemprov DKI Jakarta dengan telepon ke nomor 112 dan gunakan aplikasi JAKI untuk melaporkan kejadian banjir/genangan yang terjadi di sekitarnya.***
Sentimen: negatif (100%)