RIAU24.COM - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti membeberkan apa yang bakal mereka lakukan menjelang tahun politik mendatang.

Katanya, Muhammadiyah menyikapi tahun politik 2024 dengan tidak terlalu fanatik menyikapi ragam pilihan politik dikutip dari muhammadiyah.or.od, Jumat, 11 November 2022.

Alasannya karena fanatisme hanya akan merugikan terhadap kualitas moral dan nalar anak bangsa.

"Jangan terlalu fanatik dengan pilihan politik karena menurut orang Jawa, politik itu sudah pol tapi masih bisa diutak-atik. Jadi kelihatannya sudah mentak, tapi sebenarnya masih bisa melakukan perubahan-perubahan," sebutnya.

Tambahnya, politik bukan hanya soal proses meraih kekuasaan, melainkan seni mengelola pemerintahan. Setiap kebijakan politik pemerintahan akan selalu ada pergulatan antara pihak pro dan pihak kontra.

Oleh sebab itu politik akan menjadi baik di mata masyarakat bila seni mengelola pemerintahan ini dikembalikan pada nomenklatur aslinya, yaitu sebuah kebijaksanaan dan keadaban.

"Politik bukan sekadar partai politik, bukan juga soal meraih kekuasaan tapi politik adalah seni mengelola negara, ada negosiasi di situ. Politik akan menjadi baik kalau kita kembalikan ke makna aslinya yaitu kebijaksanaan dan keadaban," ujarnya.

Melibatkan agama dalam politik seharusnya menjadi benteng etika moral sehingga tidak terjadi kebohongan publik.

Termasuk korupsi, manipulasi, egoisme, kebencian, penyalahgunaan wewenang, dan lainnya.