BPBD DKI Berikan Tips Siaga kepada Warga Kala Musim Hujan
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
Isnawa Adji mengingat sudah banyak kejadian pohon tumbang di Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, jajarannya mulai mengantisipasi dampak dari musim hujan. Dia pun meminta warga Ibu Kota untuk selalu siaga. Hal itu mengingat sudah ada banyak kejadian pohon tumbang.
"Kami perkuat koordinasi agar instansi terkait terus memantau pohon-pohon yang kondisinya sudah tua dan rentan tumbang, serta mengecek kondisi baliho-baliho untuk meminimalisasi kejadian tumbang atau roboh di kemudian hari," ujar Isnawa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Isnawa memberikan imbauan dan cara untuk masyarakat agar siap menghadapi cuaca ekstrem di Jakarta. Empat tips yang dibagikan BPBD kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Siapkan perlindungan diri bagi masyarakat yang sering beraktivitas di luar ruangan, seperti membawa payung, jaket, topi, ataupun jas hujan.
2. Bagi para pejalan kaki dan pengguna kendaraan agar menjauhi area sekitar saluran air atau gorong-gorong terbuka untuk menghindari terjadinya kejadian terperosok.
3. Masyarakat agar rutin memantau informasi cuaca yang disampaikan BPBD DKI melalui laman bpbd.jakarta.go.id dan media sosial BPBD, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Telegram.
4. Manfaatkan kanal pengaduan darurat milik Pemprov DKI Jakarta dengan telepon ke nomor 112 dan gunakan aplikasi Jaki untuk melaporkan kejadian banjir/genangan yang terjadi di sekitarnya.
Sejauh ini, kata Isnawa, berdasarkan data Pusdatin Kebencanaan BPBD DKI, terdapat sebanyak 24 pohon tumbang. Perinciannya, Jakarta Selatan sebanyak 23 insiden dan Jakarta Utara satu insiden dalam kurun waktu 3-9 November 2022. Pada Kamis (10/11/2022) sore WIB, terjadi pohon tumbang di halaman Balai Kota DKI akibat hujan deras disertai angin kencang.
Isnawa menuturkan, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Meski demikian, kata dia, puncaknya diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2023.
Sentimen: negatif (93.4%)