Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Taliban Larang Perempuan Pergi ke Taman dan Gym
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Jurubicara Kementerian Kebajikan dan Perwakilan Taliban, Mohammed Akef Mohajer pada Jumat (11/11) mengatakan keputusan itu diambil karena orang-orang mengabaikan aturan pemisahan gender dan perempuan juga kerap tidak mengenakan jilbab atau hijab yang diwajibkan di tempat umum.
"Selama 15 bulan Taliban telah berupaya agar taman dan pusat kebugaran untuk wanita tidak ditutup dengan memisahkan mereka di hari yang berbeda. Tapi, sayangnya, perintah itu tidak dipatuhi dan aturan dilanggar, dan kami harus menutup taman dan gym untuk wanita," kata Mohajer seperti dimuat Associated Press.
Mohajer menyebut petugas Taliban akan dikerahkan untuk memantau lebih lanjut mengenai aturan pelarangan tersebut, dan akan berjaga di taman maupun di pusat olah raga Afghanistan.
Aktivis perempuan yang berbasis di Kabul, Sodaba Nazhand mengecam tindakan tersebut karena tidak hanya membatasi perempuan ke sarana publik, tetapi juga akan menghambat anak-anak pergi ke taman bersama ibu atau kaka perempuannya.
"Ini bukan hanya larangan untuk perempuan, tapi juga untuk anak-anak. Anak-anak pergi ke taman dengan ibu mereka, sekarang anak-anak juga dilarang pergi ke taman. Ini sangat menyedihkan dan tidak adil," ungkap Sodaba Nazhand.
Sejak setahun setelah merebut kembali Afgahnistan, Taliban telah menutup sekolah dan melarang anak perempuan dari sekolah menengah dan sekolah menengah.
Kesempatan perempuan untuk bekerja juga sangat dibatasi dan mereka diharuskan mengenakan pakaian dari kepala sampai ujung kaki di depan umum.Taliban meminta para wanita untuk mempercayai bahwa mereka akan dihargai dengan aturan Islam. Namun di antara penduduk perempuan Kabul, kepercayaan pada kelompok penakluk sangat sulit ditemukan.
Sentimen: negatif (96.6%)