Surabaya (beritajatim.com) – Tangis Sulastri warga Margorejo masjid pecah kala atap rumahnya tersingkap angin kencang yang menerjang Kota Surabaya pada Selasa (22/3/2022) pagi.

Meski begitu, Bunda PAUD ini bersyukur, dia dan penghuni rumahnya tidak ada yang terluka. Dia bercerita, rumahnya tidak kuat menahan terpaan angin dengan kondisi atap rumah yang memang sudah lapuk.

Saat ini dia harus mengungsi ke rumah kerabatnya. Apalagi melihat kondisi suaminya yang menderita stroke sejak tahun 2017 silam.

“Ini kami bersihkan antisipasi kalau nanti ada yang roboh lagi. Sementara bapak di rumah orang tua dan anak-anak tidur diluar,” kata Sulastri.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang mendengar kejadian tersebut langsung mendatangi rumah Sulastri sembari menengok kondisi rumahnya.

“Ini bahaya sementara anggota keluarga di evakuasi dahulu, sambil kita usulkan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu),” kata Cak Ji saat mengecek kondisi rumah Sulastri di Jalan Margorejo Masjid.

Cak Ji menyampaikan bahwa pemerintah kota Surabaya telah mengambil langkah sigap dengan mengirimkan terpal, bantuan sembako dan permakanan untuk Sulastri beserta keluarga dalam tujuh hari kedepan.

“Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tadi sudah dikirimkan bantuan untuk sementara,” ucap Cak Ji.

Politisi kawakan PDIP Surabaya ini juga meminta agar lurah dan camat sigap terhadap potensi rumah tidak layak yang rawan ambruk sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

“Saya meminta setiap lurah dan camat memiliki peta resiko rumah rawan ambruk sehingga bisa melakukan langkah pencegahan dan tindakan cepat,” kata mantan Ketua DPRD Surabaya ini.[asg/ted]