Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ambon, Yogyakarta, Solo, Magelang
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Misteri Kematian Pakubuwono VI Pahlawan dari Solo, Dugaan Kecelakaan atau Ditembak
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Selain mati di medan perang, beberapa pahlawan juga tewas lantaran tragedi yang misterius. Salah satunya yaitu Pakubuwono VI, pahlawan dari Solo.
Kematian Pakubuwono VI (PB VI) dianggap misterius lantaran terdapat dugaan jika pahlawan tersebut mengalami kecelakaan di kapal saat dirinya dalam masa pengasingan menuju Ambon.
Baca Juga: 5 Pahlawan Nasional yang Ternyata Seorang Guru, Dedikasinya Sangat Tinggi
Namun, ada pula dugaan jika sang pahlawan tersebut ditembak mati yang terungkap usai ditemukan luka bekas peluru di dahinya. Hal ini terungkap saat pemindahan jenazah PB VI dari Ambon ke Imogiri, Yogyakarta.
Dikutip dari Jurnal Strategi Politik Pakubuwono VI Melawan Kolonial Belanda 1823-1830 terbitan Prodi Sejarah UNS Solo, PB VI memiliki jasa dalam membela kemerdekaan Republik Indonesia bersama dengan Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa pada 1825-1830.
Rupanya, PB VI bukan hanya menghadapi serangan dari Belanda melainkan serangan dari kerjaan yang bermula sejak sang ayah, Pakubuwono V meninggal dunia.
Kronologi hingga PB VI mengalami misteri kematian tersebut bermula saat Belanda mengintervensi Keraton Solo. Pemerintah kolonial menyarankan jika yang pantas menjadi pemimpin adalah Pangeran Purbaya.
Perang dingin antar saudara pun terjadi hingga para saudara PB VI sepakat membantu Belanda untuk menjatuhkan PB VI. Hal ini semakin terwujud atas siasat Jenderal De Kock yang bertujuan untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro dengan mendirikan pusat-pusat pertahanan berupa benteng-benteng di daerah-daerah yang telah dikuasai.
Hingga akhirnya semua pendukung Pangeran Diponegoro dan PB VI tersudut di sekitar Magelang, hingga akhirnya pada 1830 Pangeran Diponegoro ditangkap.
Baca Juga: Sah Jadi Negara Republik, Barbados Angkat Rihanna Sebagai Pahlawan Nasional
Sementara PB VI yang kemudian mendapat gelar pahlawan nasional juga tersudut karena tekanan dari kolonial dan kondisi ekonomi di sekitar Keraton Solo saat itu menimbulkan tekanan dari internal.
Atas hal ini PB VI pun ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial. Namun, tak ada yang mampu memastikan apakah sang raja keraton tersebut meninggal akibat insiden kecelakaan kapal atau ditembak mati.
Artikel Menarik Lainnya:Sentimen: negatif (99.6%)