Nurul mengatakan keputusan yang bersangkut paut dengan koalisi harus dibicarakan secara musyawarah mufakat oleh parpol yang berada di poros.

"Semuanya kita asas musyawarah mufakat, karena semuanya modelnya adalah egaliter, jadi suaranya semuanya sama. Semua berdasarkan kesepakatan," ujar Nurul.

Dia mengatakan parpol yang berpeluang masuk KIB tak hanya dari kalangan parpol parlemen, melainkan juga parpol non-parlemen.

"Bisa mana aja. Yang belum masuk parlemen juga jangan underestimate, lo," sebutnya.

"Kita berharap yang terbaik lah, baik yang di luar maupun di dalam. Karena mereka punya suara yang banyak juga," ujarnya.

Untuk diketahui, PAN mengklaim pihaknya bakal memberikan pengumuman kejutan soal tambahan parpol yang bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan figur capres yang diusung.

Semuanya diawali ketika Sekjen PAN Eddy Soeparno menekankan parpol-parpol di KIB, yakni Golkar, PAN, dan PPP, terus solid. Bahkan dia mengaku KIB bakal menambah parpol yang akan bergabung di poros koalisi.

"Untuk menjawab solid atau tidaknya KIB, saya kira sederhana saja. Jadi justru KIB itu, Insyaallah akan menambah anggotanya. Jadi saya kira itu sudah bisa menjawab ya soal KIB solid atau tidak," kata Eddy.