Sentimen
Positif (44%)
9 Nov 2022 : 18.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Morowali, Tiongkok, Konawe

Indonesia akan Produksi Baterai Mobil Listrik di Tahun 2024

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

9 Nov 2022 : 18.53
Indonesia akan Produksi Baterai Mobil Listrik di Tahun 2024

MerahPutih.com - Proses produksi baterai mobil listrik di Indonesia bakal dimulai. Langkah itu seiring dengan besarnya potensi Indonesia yang menjadi rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan proses produksi baterai mobil listrik bakal dimulai pada kuartal II/2024.

Baca Juga:

Seluruh Kegiatan KTT G20 Gunakan Kendaraan Listrik

"Saya sudah bilang 2024 pada kuartal dua atau tiga kita akan produksi baterai kita sendiri," tuturnya, di Nusa Dua, Bali, Rabu (9/11).

Menurut Luhut, produksi baterai mobil listrik atau electric vehicle (EV) tersebut akan menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan. Antara lain, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. [CATL], LG Energy Solution, maupun industri lain.

Selain itu, Kementerian BUMN memastikan Indonesia berpotensi menjadi rantai pasokan baterai kendaraan listrik secara global.

Dalam waktu dekat pemerintah akan meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik di Morowali, Sulawesi Tengah. Selain itu, pemerintah akan menetapkan empat wilayah yang bakal menjadi pusat pabrik baterai kendaraan listrik.

Baca Juga:

RUU Lalu Lintas Diusulkan Akomodir Kendaraan Listrik

Selain Kawasan industri pengolahan nikel PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Masih ada beberapa wilayah lain yang akan menjadi pusat pengembangan pabrik baterai. Diantaranya yakni seperti PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Kemudian industri di Kabupaten Konawe, dan terakhir industri di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Pemerintah telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten untuk dapat dipekerjakan dalam pabrik baterai terintegrasi. Lalu membangun politeknik industri untuk melatih lulusan SMA lokal agar siap kerja.

Selain itu, pemerintah menyalurkan beasiswa kepada sekitar 35 mahasiswa untuk menempuh pendidikan S2 di Tiongkok. Sehingga ketika pabrik baterai selesai, pengoperasian pabrik baterai dapat dilakukan oleh tenaga lokal. (Knu)

Baca Juga:

Mobil Listrik Dodge Mendatang Tidak akan Bisa Dimodifikasi

Sentimen: positif (44.4%)