JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengajak para pelajar meneladani nilai perjuangan para pahlawan. Meski tidak dalam masa penjajahan, para pelajar harus mampu memperjuangkan kehidupan di masa depan.

"Mereka mungkin berpikir perjuangan pahlawan itu zaman dulu. Tapi kita menghadapi permasalahan besar yaitu kemiskinan dan kebodohan," ujar Risma usai berdialog dengan para pelajar dalam perayaan Hari Pahlawan, di Jakarta, Kamis (10/11).

Dia menyebut, tantangan para pelajar saat ini adalah mereka masih merasa takut berjuang salah satunya sebab kondisi ekonomi. Padahal sebagai bangsa merdeka, Indonesia sejajar dengan negara-negara lainnya.

"Pesan saya bertemu mereka supaya mereka tetap termotivasi, siapapun mereka memiliki hak sama untuk berhasil dan sukses," jelasnya.

Baca Juga :

Nilai Perjuangan

Risma menuturkan, salah satu nilai teladan para pahlawan adalah berani berjuang dan rela berkorban tanpa mengharapkan balasan. Menurutnya, hal tersebut bertolak belakang dengan sikap masyarakat hari ini yang cenderung setelah berbuat sesuatu mengharapkan balasan.

Dia menambahkan, kegigihan para pahlawan berjuang di tengah keterbatasan juga harus ditiru. Dengan begitu seluruh masyarakat dapat terus berjuang mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945.

"Kegigihan para pejuang membuat kita bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Saya inginkan anak-anak indonesia bisa percaya diri bahwa kita bangsa merdeka dan sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya," tandasnya.

Putri pahlawan nasional, Meutia Hatta, menilai, Hari Pahlawan harus dimaknai sebagai momentum mempererat keutuhan bangsa. Jangan sampai perbedaan memecah belah masyarakat sebab bangsa Indonesia merdeka karena keberagaman.

Baca Juga :

"Apalagi kita akan menghadapi tahun politik jangan sampai hal tersebut memecah belah kita," kata Putri dari Wakil Presiden Indonesia Pertama, Mohammad Hatta itu.

Redaktur : Sriyono

Penulis : Muhamad Ma'rup