Sentimen
Negatif (76%)
10 Nov 2022 : 09.06
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Kab/Kota: bandung, Purwakarta

Tokoh Terkait

Jangan Kaget, Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak Jadi Rp 112 T

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

10 Nov 2022 : 09.06
Jangan Kaget, Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak Jadi Rp 112 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung membengkak dari US$ 6,071 miliar menjadi US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 112,5 triliun (asumsi Rp 15.000/US$). Hal ini disebabkan dari pembengkakan biaya paling besar dari eskalasi harga.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan, berdasarkan hasil review terbaru Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komite KCJB per 15 September 2022, pembengkakan biaya (cost overrun) naik menjadi US$1,449 miliar atau Rp21,74 triliun.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Dwiyana menjelaskan pembengkakan biaya paling besar berasal dari eskalasi harga atau adjustment for change in cost sebesar US$ 401 juta atau mencapai 27,8% dari porsi pembengkakan biaya.

-

-

"Paling besar di change in cost, penyesuaian harga untuk komponen lokal yang disebabkan kenaikan atau penurunan upah pekerja, harga barang dan biaya lainnya yang diatur dalam kontrak," jelas Dwiyana dalam Rapat Dengar Pendapat, dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (9/11/2022).

Komponen kedua terbesar adalah financing cost, adalah biaya yang diperlukan dalam pemenuhan atau bunga pinjaman kepada China Development Bank senilai US$ 373 juta atau mencapai 25,8% dari prosi pembengkakan.

ketiga adalah dampak pajak pajak atas pengadaan lahan, senilai US$ 157 juta atau mencapai 10,83% dari total porsi pembengkakan. Ini adalah implikasi perpajakan atas transaksi pinjaman dan skema pembelian tanah.

Berikut rincian biaya pembengkakan yang terjadi:

1. Adjustment for change in cost US$ 401,3 juta atau 27,6%
2. Financing Cost US$ 373,9 juta atau 25%
3. Dampak Pajak atas Pengadaan lahan US$ 157 juta atau 10,8%
4. Pengadaan Lahan dan kompensasi US$ 91,9 juta atau 6,3%
5. Relokasi fasos fasum US$ 87,2 juta atau 6,02%
6. GSM - R Clearance US$ 77,3 juta atau 5,34%
7. PPN US$ 50,5 juta atau 3,4%
8. Aksesibilitas Stasiun US$ 43 juta atau 3%
9. Supply Listrik US$ 38 juta atau 2,6%
10. Biaya Pegawai dan umum US$ 30,7 juta atau 2,1%
11. Persiapan operasi dan pemeliharaan US$ 27,2 juta atau 1,8%
12. Training persiapan operasi dan pemeliharaan US$ 24,7 atau 1,7%
13. variation order US$ 22,3 juta atau 1,54%
14. lain lain US$ 22,3 juta atau 1,54%.

Dwiyana menjelaskan penyebab timbulnya cost overrun berawal terjadi dari banyak hal, dimana mundur setahun dari 2015 (penyusunan initial budget) menjadi 2016 - 2021 dimana terjadi eskalasi harga. Juga penambahan kebutuhan lahan baru untuk tower, akses ke stasiun hingga stasiun Padalarang.

"Pandemi juga membuat progres konstruksi lambat sehingga meningkatkan biaya proyek," kata Dwiyana.

Penyebab lainnya adalah penyelesaian tunnel 2 di Purwakarta yang terdampak clayshale dan pekerjaan subgrade sehingga memerlukan biaya waktu dan biaya tambahan.

Selain itu penyebabnya, ada perubahan desain, perubahan tarif PPN menjadi 11% dari 10%. Hingga kendala dari cash flow atau budgeting dari perusahaan, seperti tertundanya pemenuhan base equity dari pemegang saham dan pencairan pinjaman sehingga progres konstruksi melambat, sehingga mengakibatkan tambahan biaya finansial.

Adapun kegiatan yang budgetnya belum dianggarkan seperti eskalasi harga, daywork, GSM-R, PLN, relokasi fasum dan fasos, hingga timbulnya penalti atas keterlambatan pembayaran terhadap kontraktor.


[-]

-

Heboh Jembatan 'Nempel' di Bawah Kereta Cepat, Ini Ternyata
(hoi/hoi)

Sentimen: negatif (76.2%)