Sentimen
Positif (88%)
10 Nov 2022 : 08.31
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru, Rezim Orde Lama

Kab/Kota: bandung

Kabar Duka: Sesepuh Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata Meninggal Dunia

10 Nov 2022 : 15.31 Views 1

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Kabar Duka: Sesepuh Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata Meninggal Dunia


PRFMNEWS - Sesepuh dan budayawan Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata meninggal dunia pada hari ini Rabu, 9 November 2022.

Tjetje Hidayat Padmadinata meninggal dunia pada hari ini pukul 16.45 WIB.

Tjetje Hidayat Padmadinata meninggal dunia pada usia 89 tahun.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku sangat kehilangan.

Baca Juga: Seleksi ASN Pemprov Jabar 2022 Telah Dibuka, Klik Link di Bawah Ini Untuk Syarat dan Ketentuannya

Yana Mulyana mewakili Kota Bandung ikut berduka atas kabar Tjetje Hidayat Padmadinata meninggal dunia.

"Atas nama Pemerintah Kota Bandung dan pribadi, saya turut berduka. Semoga semua amal ibadahnya diterima Allah SWT," ujarnya.

Yana Mulyana menyatakan, Tjetje Hidayat merupakan salah satu tokoh yang sering memberikan pemikiran dan masukan kepadanya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Buka Rekrutmen 4.571 Formasi ASN PPPK 2022 untuk Sejumlah Jabatan, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

"Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan diberikan kekuatan," kata Yana Mulyana.

Saat ini, jenazah Tjetje tengah menuju rumah duka di Jl. Sagitarius No.1, Kota Bandung.

Perlu diketahui, Tjetje Hidayat Padmadinata lahir pada 22 Juni 1933.

Sejak muda ia dikenal sebagai aktivis dan politikus nasional lintas zaman, mulai dari Orde Lama, Orde baru, dan Reformasi.

Baca Juga: Masuk 6 Besar Posyandu Award, Bukti Dukungan Pemkot Bandung

Ia terus bersuara untuk meluruskan berbagai ketimpangan kekuasaan. Bahkan, karena sikap tegasnya, ia kerap dijuluki aktivis 'mahiwal' (unik, aneh, lain dari yang lain).

Tjetje juga aktif menulis sejak 1960 sebagai sastrawan, kolumnis, dan jurnalis. Tulisannya umumnya terkait dengan komitmennya terhadap masalah kenegaraan dan politik, baik lokal, nasional, regional, maupun internasional. 

Ia dianggap sebagai tokoh pendobrak yang mendahului zamannya. Konsekuensi dari sikapnya itu, sejak 1960 Kang Tjetje mesti merasakan pahit getirnya menjadi tahanan politik karena dituduh sebagai mahasiswa pendukung Gerakan Perdamaian Nasional (GPN).

Kalangan elite Indonesia mengenal Tjetje sebagai pengkaji ilmu politik, politisi multitalenta, sekaligus politikus yang teguh dalam memelihara integritas atas dasar moralitas dan budaya adiluhung.

Baca Juga: Fajar Alfian dan Teman-teman Atlet Badminton Indonesia Lainnya Resmi Jadi PNS

Atas dasar semua itu, Tjetje pun memperoleh gelar Doktor Honoris Causa bidang politik dari Universitas Pasundan. Sampai memasuki usia senjanya, Tjetje tetap aktif walau tak memiliki jabatan apa pun.

Kepergiannya begitu meninggalkan duka mendalam bagi tanah pasundan. Semoga almarhum Tjetje mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.***

Sentimen: positif (88.9%)