LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Putri Candrawati sebut Brigadir J bukan ajudan, tapi jadi sosok kesayangan? Istri Ferdy Sambo ini bantah pengakuan 2 saksi dalam persidangan.

Putri Candrawati tersangka pembunuhan Brigadir J ini membantah pengakuan 2 saksi yang menyebut bahwa sosok Yosua itu merupakan ajudan daripada istri Ferdy Sambo.

Keterangan 2 saksi dibantah dalam persidangan ini mencakup kesaksian dari ajudan Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yakni Adzan Romer dan Daden Miftahul Haq.

 Baca Juga: Ferdy Sambo Sogok ART Susi hingga Uangnya Dikembalikan Sang Suami, Benarkah?

Sidang lanjutan terdakwa pembunuhan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat itu berlangsung pada hari Selasa, 8 November 2022 di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dalam persidangan kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) sekiaranya menghadirkan 13 saksi, diantaranya Adzan Romer dan Daden Miftahul Haq untuk memberikan kesaksian.

Daden dan Romer selaras menyangkakan kepada hakim bahwa Brigadir J ini merupakan ajudan Putri Candrawati.

Namun, jika Putri Candrawati sebut Brigadir J bukan ajudan, apakah korban pembunuhan ini merupakan orang kesayangan istri Ferdy Sambo?

 Baca Juga: Supir Hilang Kendali, Dua Mobil Adu Banteng di Jalan Gatsu Kota Bandung

Dilansir Ayobandung dari berbagai sumber, dalam lanjutan sidang itu, Putri Candrawati sebut Brigadir J bukan ajudan dirinya, melainkan ajudan dari Ferdy Sambo.

Ibu Putri mengaku bahwa Brigadir J ini diberi mandat oleh Ferdy Sambo agar membantu sang istri menjadi sopirnya.

Putri menjelaskan Brigadir J ini menjadi sopir pada saat dirinya ada kegiatan di luar atau ada kegiatan Bhayangkara.

Di samping itu, Putri Candrawati tak membeberkan bahwa Brigadir Yosua ini jadi orang kesayangannya, tapi ditegaskan hanya sebagai sopir yang diperintahkan oleh suaminya agar membantu kepentingannya.

 Baca Juga: Renungan Katolik Injil Lukas 17:20-25 untuk Hari ini Kamis 10 November 2022

Menanggapi kesaksian Adzan Romer dan Daden Miftahul Haq, Ferdy Sambo juga menjelaskan bahwa istrinya itu memang tak memiliki ajudan serta tidak diperbolehkan juga.

Usai memberikan penjelasan itu, Sambo menyampaikan permintaan maafnya kepada para ajudan sekaligus ART yang dihadirkan dalam persidangan itu.

Jenderal Bintang Dua ini meminta maaf karena ulah perbuatan dirinya hingga menyebabkan mereka terkena imbasnya hingga harus diproses terkait pembunuhan Brigadir J.

Ferdy Sambo diduga merancang pembunuhan Yosua dengan melibatkan ajudan lainnya, yakni Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf, hingga Putri Candrawati juga ikut terseret.

 Baca Juga: Profil dan Biodata MeamOra dan ACS, Pemeran Video Kebaya Merah Lengkap Akun Sosmed Hingga Asal

Sejauh ini pengadilan masih akan melanjutan persidangan para tersangka pembunuhan Yosua dengan menghadirkan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

Irjen Ferdy Sambo sendiri didakwa Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 dengan ancaman pidana maksimal penjara seumur hidup terkait pembunuhan berencana.

Demikian ulasan mengenai Putri Candrawati sebut Brigadir J bukan ajudan, melainkan hanya sebatas sopir yang dimandatkan oleh Ferdy Sambo untuk membantu kegiatan tertentu.***