Sentimen
Positif (86%)
9 Nov 2022 : 07.09
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Petinggi Demokrat Ungkap PKS Dirayu Keluar dari Koalisi Demokrat Nasdem, ‘Makin Ke Sini Godaan Makin Banyak’

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

9 Nov 2022 : 07.09
Petinggi Demokrat Ungkap PKS Dirayu Keluar dari Koalisi Demokrat Nasdem, ‘Makin Ke Sini Godaan Makin Banyak’

POJOKSATU.id, JAKARTA – Petinggi Demokrat membenarkan bahwa ada rayuan dari pihak sebelah agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) keluar dari koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Ketiga partai ini kemungkinan besar akan mengusung Anies Baswedan jadi capres 2024. Namun kini makin banyak rayuan agar koalisi tiga partai ini bubar, salah satunya rayuan ke PKS.

Menurut Herzaky Mahendra Putra, godaan yang muncul agar Partai Keadilan Sejahtera berpindah haluan dan tidak melanjutkan pembahasan soal koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat, adalah satu hal wajar.

Herzaky Mahendra Putra mengatakan, godaan pada PKS justru menjadi bukti bahwa kolaborasi tiga partai itu berada dalam jalur yang tepat.


“Godaan makin ke sini memang makin sering muncul. Menunjukkan langkah kami bertiga sudah tepat berkolaborasi bersama,” ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat ini, Senin (7/11).

-

Tiba-tiba NasDem Diminta Batalkan Usung Anies Baswedan Jadi Capres, Ada Bahaya Besar

Dikatakan Herzaky, dinamika ketiga partai dalam setiap perjalannya semakin menunjukkan hasil yang nyata.

Sambungnya, titik temu memang masih dicari untuk mencapai final. Hal ini, karena ketiga partai bersepakat bahwa semua memiliki hak yang sama untuk berpendapat.

“Semakin banyak kemajuan yang kami peroleh. Ada tim kecil sebagai penghubung dan yang mematangkan rencana koalisi ini,” katanya.

-

Muncul Enam Nama Kandidat Cawapres Anies Baswedan, Ini Kata Ketua DPP Nasdem

“Setiap dari kami pun bebas berbicara, menyampaikan pemikiran. Lalu, semuanya dibahas, dibedah bersama secara rasional dan obyektif,” pungkasnya.

Sementara itu, Anies Baswedan capres Nasdem masih ‘bingung’ mencari sosok calon wakil presiden (cawapres). Dan Jusuf Kalla (JK) malah memberi contoh Boediono dan Maruf Amin.

Jusuf Kalla (JK) memberi saran kepada Anies Baswedan terkait sosok cawapres yang harus dipilihnya menghadapi Pilpres 2024.

“Wakil itu pertama dinilai pertama bukan popularitas tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden. Coba lihat semuanya,” kata mantan Wapres JK era Presiden SBY di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

JK yang merupakan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 ini malah memberi contoh Wapres Boediono dengan Presiden SBY, dan Wapres Maruf Amin dengan Presiden Jokowi.

Dia mencontohkan Wakil Presiden ke-11 Boediono dan sosok Wapres ke-13 Ma’ruf Amin.

Satgas Pemburu Koruptor Gelar Aksi di Depan KPK, Lagi-lagi Singgung Soal Dugaan Korupsi Formula E yang Mandek

Menurutnya, kedua sosok tersebut mampu bekerja dengan baik dalam membantu presiden tanpa sekalipun berkampanye.

“Saya dua kali wapres, Pak Boediono, Pak Kiai pernah kampanye nggak? Nggak pernah,” katanya.

“Harus tadi, harus bekerja dengan baik. Sehingga dilihat ini, harus menilai bisa bekerja sama atau bisa membantu,” ucapnya lagi.

Mantan Wapres JK menyadari elektabilitas maupun popularitas pasti menjadi tolok ukur terhadap sosok cawapres yang akan dipilih Anies.

Namun, dia meyakini masyarakat akan menilai apakah sosok itu bisa bekerja dengan baik atau sebaliknya. (ikror/rmol/pojoksatu)

Sentimen: positif (86.5%)