Pemkot Malang Gelar Pelatihan Medsos Untuk Tingkatkan Literasi Digital
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Malang (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar kegiatan pelatihan medsos dengan mengusung tema “Bijak dan Produktif di Era Disrupsi Digital” di Hotel Ijen Suites, Rabu (24/03/2022). Mereka ingin meningkatan literasi digital bagi masyarakat Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan dukungan dan arahan langsung kepada 119 peserta pelatihan. Sutiaji berpesan agar para peserta dapat bijak dalam bermedia sosial. Dikatakan Sutiaji, pola penyebaran informasi saat ini berkiblat pada media sosial.
Media sosial dapat menyebarkan berita secara massif dan cepat, terlepas apakah konten berita tersebut benar atau tidak. Masyarakat dapat membuat media online sendiri untuk menyuarakan opini mereka, membuat berita, meski sumber belum dapat dipercaya. Banyak pula yang memanfaatkan medsos untuk menuangkan opini, hingga menyebarkan hoax atau berita bohong.
“Di tengah dua disrupsi besar saat ini yaitu pandemi dan digitalisasi, pilihannya adalah kaku sehingga mundur dan tertinggal karena memandang perubahan sebagai ancaman. Atau membuka diri, beradaptasi dan mengayuh maju dengan memandang perubahan sebagai peluang di mana identitas diri kita kuatkan,” ujar Sutiaji.
Sutiaji memaparkan bahwa di Indonesia, ada 204,7 juta pengguna internet dengan 191,4 juta pengguna media sosial aktif yang setara dengan 68,9 perssn populasi dengan rata-rata durasi penggunaan medsos harian yaitu 3 jam 17 menit. Tren pemanfaatan internet dan media sosial di Indonesia ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Secara umum banyak indikator menunjukkan makin luasnya pemanfaatan internet dan media sosial serta pergeseran sejumlah kecenderungan platform dan pemanfaatannya.
“Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Sehingga rentan terpapar dampak negatif digitalisasi, termasuk media sosial,” ucap Sutiaji.
Sutiaji berharap kepada peserta agar mengikuti pelatihan dengan serius agar memperoleh pemahaman tentang etika dalam menggunakan media sosial sehingga bijak dalam bermedsos. Diharapkan peserta meningkatkan keterampilan mengolah media sosial utamanya terkait pengelolaan isu dan informasi serta meningkatkan pemahaman terkait UU ITE Nomor 19 Tahun 2016.
Tujuannya menghindari hal-hal yang memberikan pengaruh terhadap penyajian informasi yang mengakibatkan kerugian serta menyebarkan kebencian atau permusuhan. Peserta diminta dapat membuat konten yang baik, benar dan informatif.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, mengungkapkan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan gambaran dan pemahaman kepada masyarakat terhadap etika bermedia sosial serta Undang Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).
“Serta untuk mewujudkan masyarakat yang produktif, inovatif dan memiliki etika dalam memproduksi informasi. Sehingga dapat mendorong peningkatan literasi digital khususnya melalui media sosial,” tandasnya. (luc/kun)
Sentimen: positif (98.4%)