Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Tanah Abang
Tokoh Terkait
Sebut Banyak Pendukung Jokowi yang Iklas Malah Disebut Kadrun, Andi Sinulingga: NasDem Pun Mereka Kadrunkan
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Mantan politikus Golkar, Andi Sinulingga, mendadak menyinggung cara Presiden Jokowi memimpin Indonesia.
"'Kalau saja mereka tahu berapa banyak orang-orang yang dulunya ikhlas mendukung pak Jokowi dan kemudian kecewa dengan cara-cara beliau memimpin negara yang besar ini," ujar Andi Sinulingga dikutip dari unggahan twitternya, @AndiSinulingga (7/11/2022).
Menurut Sinulingga, yang saat ini masih berada di barisan Jokowi hanya yang belabel kadrun.
"Dan orang-orang yang ikhlas dukung pak Jokowi itu sekarang mereka kadrun-kadrun kan, bahkan yang tampak seperti NasDem pun mereka kadrunkan. Siiplah," tandas Sinulingga.
Dalam politik Indonesia, istilah kadrun dikenal sebagai singkatan dari "Kadal Gurun". Sebuah julukan yang ditujukan kepada orang-orang yang dianggap berpikiran sempit.
Berpikiran sempit yang dimaksud, utamanya yang dipengaruhi oleh gerakan ekstremisme dan fundamentalisme dari Timur Tengah, untuk menstigma pihak yang dicap radikal.
Pada unggahannya, Sinulingga melampirkan potongan video Eep Saifullah mengungkap asa muasal masyarakat kecewa dengan Jokowi saat hadir sebagai narasumber di salah satu stasiun tv swasta.
"Saya haruai cerita satu penggalihe kecil tentang Jokowi yang membuat dulu, orang sempat berharap. Jadi, salah satu yang mendukung Jokowi apda Pilkada Jakarta 2012, namanya, Jan Farid," ujar Eep Saifullah pada video itu.
Sebagaimana diketahui, saat itu Jan Farid berkait dengan Tanah Abang yang juga membantu banyak Jokowi dalam kampanye.
Menurut Saifullag, ada satu hal, satu kalimat yang menurut dia penting dari seorang Jokowi. "Selama saya (Jokowi) tidak menjadi bagian dari masalah itu, maka saya bisa selesaikan masalah itu," cerita Saifullah.
Jadi, sekalipun Jan Farid membantu dalam Pilkada, tetapi Jokowi tidak punya kepentingan untuk mempertahankan kekisruhan tanah abang. Dari situlah, lahir orang-orang yang kecewa terhadap orang nomor 1 Indonesia itu.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (49.6%)