Sentimen
Negatif (91%)
8 Nov 2022 : 11.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Blitar

Kronologi Perseteruan Gus Samsudin-Pesulap Merah Berujung Demo Warga

8 Nov 2022 : 18.20 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Kronologi Perseteruan Gus Samsudin-Pesulap Merah Berujung Demo Warga
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli spiritual Gus Samsudin belakangan berseteru dengan konten kreator Marcel Radhival alias Pesulap Merah yang berujung dengan penolakan warga terhadap padepokannya.

Perseteruan ini bermula kala Pesulap Merah menyambangi tempat praktik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur, untuk membuktikan keahlian sang supranatural.

Pesulap Merah beranggapan Gus Samsudin melakukan praktik penipuan. Ia menilai apa yang dilakukan Gus Samsudin selama ini hanya sekadar trik belaka.

-

-

"Jadi katanya ini adalah pembersihan dari santet lah terus penarikan guna-guna dan sebagainya, padahal cuma trik receh," kata Pesulap Merah dikutip dari akun Youtube Marcel Radhival, Senin (1/8).

Dalam salah satu video yang diunggah, Pesulap Merah tampak datang bersama timnya ke lokasi padepokan Gus Samsudin. Mereka diminta menunggu lantaran Gus Samsudin sedang memiliki tamu. Namun tiba-tiba mereka didatangi kuasa hukum Gus Samsudin, Supriarno.

Supriarno lalu mempertanyakan maksud kedatangan Pesulap Merah dan tim. Ia sangsi kedatangan mereka dengan niat baik-baik.

"Karena di video itu sudah menjelek-jelekan, ada niat buruk, maka tidak saya ijinkan. Karena hanya penasaran," kata Supriarno.

Usai bicara demikian, Pesulap Merah dan tim pun cekcok dengan Supriarno. Mereka diminta memperlihatkan tanda pengenal karena telah datang ke 'lokasi orang'. Namun mereka enggan menunjukkan. Sebab, tanda pengenal merupakan hal privasi.

Perdebatan itu pun berlangsung panas. Masyarakat sekitar mulai mengerumuni mereka. Tak lama, kepala desa setempat pun datang. Sang pesulap dan tim lalu diarahkan untuk meninggalkan lokasi.

Diberitakan sebelumnya, padepokan Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur didemo warga karena dianggap melakukan praktik penipuan.

Warga mendesak padepokan ditutup karena diduga menipu dengan modus pengobatan atau rukiyah.

Meski begitu, Gus Samsudin menolak tuntutan warga agar padepokannya ditutup. Menurut dia, tempat praktiknya telah berizin dan dirinya tidak pernah merugikan pihak manapun.

"Kalau saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apapun yang bertentangan dengan hukum. Saya akan berpijak dengan kaki saya sendiri," kata Gus Samsudin.

(blq/DAL)

[-]

Sentimen: negatif (91.4%)