FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa saat ini Mabes Polri tengah dilanda ketegangan politik, dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menjadi sasaran utama.

Hal ini terkait dengan video pengakuan Aiptu Ismail Bolong, bahwa ia menyetorkan uang miliaran rupiah ke Kabareskrim Polri untuk bisnis tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Rocky Gerung menduga bahwa Ismail Bolong merupakan bagian dari jaringan persaingan di Mabes Polri, agar Agus Andrianto tidak menjadi kandidat Kapolri selanjutnya.

"Jadi sekali lagi ketegangan politik masih akan berlangsung di wilayah yang paling strategis yaitu the next Kapolri siapa tuh," ucapnya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (7/11).

Menurut Rocky Gerung, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pasti sudah memprediksi bahwa ketegangan politik di Mabes Polri akan terjadi, terkait jabatan yang didudukinya sekarang.

"Dan saya kira Pak Sigit akan dipusingkan lagi, walaupun Pak Sigit sudah tahu ini akan ada lagi di depan dia tuh, tapi bagi masyarakat sipil kita ingin reformasi total polisi itu," ungkapnya.

Namun, Listyo Sigit tidak boleh fokus terhadap ketegangan politik tersebut, karena masyarakat membutuhkan Kapolri untuk mereformasi institusi kepolisian.

"Dimulai dari kepemimpinan Pak Sigit, jadi Pak Sigit bisa memimpin dengan hati-hati, jangan jangan sampai tergelincir hanya karena permainan antar geng ini," ujar Rocky Gerung.

"Tetep Pak Sigit musti paham bahwa publik Indonesia menginginkan polisi itu dikembalikan ke wilayah masyarakat sipil, jangan negosiasi dengan masyarakat politik," pungkasnya. (wartaekonomi/fajar)