Nihil Kasus Baru Gagal Ginjal Akut pada Anak sejak 2 November
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Data terbaru kasus gangguan ginjal akut hari ini, Senin (7/11), total sebanyak 195 anak meninggal dunia sejak Agustus 2022. Saat ini, masih ada 27 anak dirawat di RS. Kabar baiknya, sejak 2 November 2022, tidak ada kasus baru gangguan ginjal akut yang berujung gagal ginjal akut.
’’Sebanyak 28 provinsi yang melaporkan, total ada 324 kasus. Sembuh 102 anak. Sejak 2 November hingga tanggal November, tak ada kasus baru ataupun kematian anak ginjal akut,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril kepada wartawan secara virtual, Senin (7/11).
Ia menegaskan, dari hasil penelusuran laboratorium dan juga toksikologi serta biopsi ginjal, terbukti para pasien anak mengalami cemaran Etilena Glikol dn Dietilena Glikol (EG dan DEG) dari obat sirop. Setelah larangan konsumsi obat sirop diberlakukan, kata dia, kasus gangguan ginjal akut ikut menurun. ’’Dan tak ada pasien lagi sejak tanggal 2 November hingga hari ini. Cemaran EG dan DEG yang menjadi penyebab terbanyak dan tersering,” jelas Syahril.
Kondisi mereka membaik dengan pemberian obat penawar racun atau antidotum. Setelah diberikan obat tersebut, 95 persen kondisi mereka mengalami perbaikan signifikan dan banyak yang sembuh. ’’Paling banyak yang dirawat adalah anak usia 1–5 tahun,” ungkap Syahril.
Kemenkes sendiri sudah membeli obat penawar racun Fomepizole dari Singapura. Selebihnya ada 87 persen donasi dari Australia, Amerika Serikat, dan Jepang. ’’Sekalipun pasien-pasien sudah mulai berangsur sembuh, kami masih akan punya cadangan 100 vial penawar racun. Tentunya negara sebesar Indonesia harus memiliki stok manakala suatu hari nanti ditemukan kembali kasus-kasus keracunan obat sebagai antisipasi,” tegas Syahril. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sentimen: negatif (93.9%)