Sentimen
Positif (100%)
7 Nov 2022 : 10.30
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Selular

Grup Musik: BTS

Institusi: ITB

Kab/Kota: bandung, Surabaya, Jabodetabek, Tiongkok, Solo, Denpasar

Jelang KTT G20 Bali, Jalur Komunikasi Makin Kuat Lewat Hadirnya Jaringan 5G Senin, 07/11/2022, 10:30 WIB

7 Nov 2022 : 17.30 Views 1

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Jelang KTT G20 Bali, Jalur Komunikasi Makin Kuat Lewat Hadirnya Jaringan 5G
Senin, 07/11/2022, 10:30 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam dua tahun terakhir, pemerintah menyiapkan landasan transisi jaringan menuju 5G. Operator telekomunikasi menyambutnya dengan meningkatkan pita koneksi. Telkomsel, misalnya  menambah 24 Base Transceiver Station (BTS) jaringan 5G pada Agustus 2022 demi memperlancar komunikasi para delegasi. Perusahaan BUMN itu menambah 46 BTS 4G/LTE dan mengoperasikan lima Compact Mobile BTS (COMBAT) guna mengantisipasi potensi lonjakan lalu lintas komunikasi di sejumlah area konferensi.

Adapula perusahaan swasta XL Axiata yang mengoperasikan layanan 5G di 17 titik di Bali untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20.

Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia Bakal Kerek Ekonomi Nasional dan Global

Pengamat Telekomunikasi dari Indotelko Forum, Doni Ismanto Darwin berharap pelaksanaan KTT G20 di Bali dapat menjadi momentum penerapan jaringan 5G secara massal di Indonesia.

“Jaringan 5G bakal memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,” kata Doni.

Tak cuma untuk memperlancar akses seperti yang didapat Eka, 5G dapat mewujudkan gagasan besar pemerintah: mendorong transformasi digital di Tanah Air. “Dengan kecepatan yang tinggi, aplikasi yang menuntut koneksi cepat dapat dijalankan dengan baik,” ujar Doni.

Isu transformasi digital ini juga menjadi salah satu isu utama yang dibawa Pemerintah Indonesia pada Presidensi G20 2022, selain transisi energi terbarukan dan berkelanjutan serta isu arsitektur kesehatan global.

Sebagai pengembangan teknologi 4G, jaringan 5G memang memiliki lebih banyak keunggulan dibanding pendahulunya. Kecepatan ideal 5G dapat mencapai 10 Gbps (gigabits per second) dengan jeda waktu pengiriman data sekitar 4-5 milidetik, sementara 4G maksimal hanya bisa mencapai 100 Mbps.

Latensi jaringan 5G pun sangat rendah, hampir nol, sehingga sangat berguna untuk aplikasi yang memerlukan umpan balik realtime. Kualitas koneksi pun tak akan menurun meski banyak perangkat yang terhubung —perihal yang menjadi kekurangan jaringan 4G.

Baca Juga: Tuntut Mundurnya Jokowi, Habib Rizieq Cs Dinilai Jualan ''Indonesia Lebih Baik'' Demi Ambisi Politik

Dengan beragam keunggulan tersebut, lanjut Doni, jaringan 5G bakal membuat kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik. “Karena teknologi 5G bisa diterapkan di luar komunikasi, seperti kesehatan dan transportasi serta sektor Internet of Things (IoT) lain,” katanya.

Mengutip riset Institut Teknologi Bandung, perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp2.800 triliun atau setara 9,5 persen dari total PDB pada 2030. Angka itu bahkan berpotensi melonjak menjadi 3.500 triliun atau setara 9,8 persen dari total PDB Indonesia pada 2035.

Riset tersebut juga memperkirakan potensi peningkatan investasi bisnis di Indonesia sebesar Rp591 triliun dan Rp719 triliun masing-masing pada 2030 dan 2035 jika jaringan 5G diterapkan secara agresif.

Baca Juga: Jelang KTT G20, Pemerintah Berupaya Bali Bebas Sampah

Laporan Global Suppliers Association (GSA) hingga akhir 2021, setidaknya 89 negara sudah mengimplementasikan 5G. Untuk kawasan Asia, Tiongkok tercatat sebagai negara dengan koneksi 5G terbanyak, mencapai lebih dari 384 juta masyarakat, disusul Jepang (25,15 juta), dan Korea Selatan (16,1 juta).

Sementara di Indonesia, sejak beroperasi komersial pada Mei 2021, jaringan 5G di Indonesia setidaknya kini baru tersedia di sembilan wilayah di Indonesia yakni Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar. Cakupan itu diproyeksikan terus bertambah di masa mendatang.

Mengenai kecepatan rata-rata internet 5G, Indonesia kini mencatat setidaknya 64,3 Mbps untuk mengunduh dan 19,6 Mbps untuk rerata kecepatan unggah, merujuk laporan OpenSignal dalam kurun 1 Februari hingga 1 Mei 2022. Angka itu masih kalah dibanding Korea Selatan yang menjadi nomor wahid di dunia yakni rata-rata 449,31 Mbps untuk mengunduh dan 36,1 Mbps untuk mengunggah.

Kendati belum berkembang seperti negara-negara lain, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong penerapan layanan 5G di Indonesia, seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2/2021 tentang Rencana Strategis Kementerian.

Mengukur Berkah Layanan 5G bagi Indonesia

Nurlia Eka Putri kini tak lagi galau saat mengamati laman media sosial pribadinya. laman instagramnya tidak lagi lemot begitu diusap. “Sekali klik langsung menuju halaman profil utama,” ujarnya sumringah.

Akses layanan bebas hambatan itu bernama 5G atau konektivitas generasi kelima yang mulai gencar dikembangkan di Indonesia. Eka yang tinggal berjarak 10 kilometer dari lokasi puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua mampu merasakan manfaat kecepatan akses internet. “Usaha online saya di Instagram pun bisa berkembang,” kata Eka, Sabtu (5/11/2022), ketika ditemui saat sedang menjalani bisnis kedapannya.

Baca Juga: Tuntutan Habib Rizieq Cs, Masalah Ijazah Palsu Jokowi Tak Bisa Disepelekan: Lebih Baik Mundur...

Kisah Eka di Jimbaran menjadi sepotong cerita keunggulan koneksi 5G yang mulai dirasakan masyarakat. Bali menjadi salah satu daerah yang mendapat prioritas layanan 5G  seiring pelaksanaan pertemuan puncak Presidensi G20 pada 15-16 November 2022.

Baca Juga: Jangkau 13 Juta Nasabah Mekaar, Pembiayaan PNM Capai Rp 156,8 Triliun

Sentimen: positif (100%)