DPRD Terima Laporan SD dan SMP Negeri di Jakbar Paksa Siswi Berhijab
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengungkapkan ada SD dan SMP negeri di Jakarta Barat memaksa siswinya yang beragama Islam mengenakan hijab dan lengan panjang.
Hal tersebut diketahui Ima setelah mendapat laporan dari warga. Awalnya, Ima menceritakan ada orang tua yang tidak mampu beli seragam sekolah.
"Saya tanya, kenapa SD negeri pakaiannya panjang-panjang, saya kira hanya hari Jumat saja. Ternyata ibunya bilang, diwajibkan pakai baju panjang di sekolah," kata Ima saat dikonfirmasi, Senin (1/8).
Politikus PDIP itu kemudian mengungkapkan kasus serupa dialami siswi salah satu SMP negeri. Bahkan, kata dia, siswi tersebut dipaksa gurunya secara lisan untuk mengenakan kerudung.
Padahal, menurut Ima siswi tersebut belum siap mengenakan hijab. Ia pun menyayangkan dua kejadian tersebut.
"Saya juga temui anak SMP negeri belum siap pakai jilbab, tapi dipaksa gurunya secara lisan, dibilang yang tidak pakai jilbab hanya non-islam," ujar Ima.
"Padahal ini sekolah negeri. Bahkan ada yang sudah beli seragam biasa disuruh ganti dan akhirnya jadi beli lagi, kena biaya lagi," tambahnya.
Ima menyayangkan praktik pemaksaan ini masih terjadi di Jakarta. Menurut Ima pemakaian jilbab merupakan pilihan pribadi masing-masing.
"Kalau dipaksa pakai jilbab itu tidak dibenarkan, lain halnya kalau memang si anak mau pakai dari hatinya," ujar dia.
Ima mengaku akan menyampaikan informasi itu kepada Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti.
"Sedang saya konfirmasi ke Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menjawab kasus-kasus yang saya temukan. Karena ini sudah jelas-jelas pembelahan di sekolah," ungkap dia.
CNNIndonesia.com sudah mencoba menghubungi pihak Dinas Pendidikan mengenai kasus ini. Namun, sampai saat ini belum mendapatkan respons.
(dmr/bmw/bmw)[-]
Sentimen: negatif (84.2%)