Sentimen
Ini Daftar 17 Rumah Sakit Penyedia Fomezole, Obat Penyembuh Gagal Ginjal Akut pada Anak
Fin.co.id Jenis Media: Nasional
Reporter: Gatot Wahyu|
Editor: Gatot Wahyu|
Minggu 06-11-2022,18:29 WIBObat Fomepizole telah dibawa dari Australia dan Singapura untuk menyembuhkan gagal ginjal akut pada anak. (ANTARA) --
JAKARTA, FIN.CO.ID - Ada 17 rumah sakit yang bisa menyediakan fomepizole, obat penyebuh gagal ginjal akut pada anak.
17 rumah sakit tersebut telah mendapatkan obat Fomepizole, antidot (penawar) kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam darah penyebab gagal ginjal akut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyebarkan obat Fomepizole, ke 17 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Dengan penyebaran obat ke 17 rumah sakit di Indonesia tersebut, penyakit gagal ginjal akut pada anak telah bisa diatasi.
BACA JUGA:Jubir Kemenkes Tegaskan Terapi Obat Gagal Ginjal Akut Gratis
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemneks), dr. Muhammad Syahril mengataan 87 Persen Fomepizole yang diterima disebut merupakan donasi dari negara lain.
Ditegaskannya, Femepizole digunakan sebagai terapi pengobatan gagal ginjal akut pada anak dan dibagikan gratis kepada pasien.
Salah satu rumah sakit yang menyediakan Fomepizole untuk terapi pengobatan penderita gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
BACA JUGA:Kemenkes: Jumlah Pasien Gagal Ginjal Akut yang Sembuh Terus Bertambah
95 persen pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang terus membaik selama mendapatkan terapi yang berarti efikasinya baik dalam memberikan kesembuhan dan mengurangi perburukan gejala.
“Fomepizole menjadi bagian dari terapi pengobatan, dan diberikan secara gratis kepada pasien. Kami tidak lakukan komersialisasi obat,” katanya dalam keterangannya dikutip, Minggu, 6 November 2022.
Syahril menegaskan, Fomepizole yang dibagikan gratis dan tidak dikomersialkan.
BACA JUGA:Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, PT Afi Farma dan Pemasok Bahan Baku Obat Sirup Diperiksa Bareskrim Polri
“Saya ulangi, tidak ada komersialisasi obat, tujuannya semata mata untuk keselamatan anak indonesia,” tegasnya.
Sumber:
Sentimen: negatif (99.8%)