KBRN, Jakarta:  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, Indonesia berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sekaligus menanggulangi asap lintas batas dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

"Kami perlu menggarisbawahi bahwa Indonesia telah sukses mencegah terjadinya kebakaran yang dapat menyebabkan kabut asap selama tiga tahun pandemi, dari 2020 sampai 2022," kata Siti saat berbicara di Indonesia Pavilion COP-27, di Sharm el-Sheikh, Mesir, Minggu (6/11/2022) malam.

Menurutnya, permasalahan karhutla merupakan isu yang terus ditangani pemerintah Indonesia untuk menekan tingkat deforestasi. Salah satunya dalam upaya pengendalian dan melibatkan masyarakat dalam Program Perhutanan Sosial.

Siti menjelaskan pengurangan deforestasi merupakan salah satu strategi mencapai penyerapan bersih emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor kehutanan. Kemudian penggunaan lahan atau FoLU Net Sink yang ditargetkan dicapai pada 2030.

Menurut data SiPongi KLHK, kebakaran hutan dan lahan mencapai 296.942 hektare pada 2020, 358.867 hektare pada 2021. Sementara sampai dengan September 2022 telah mencapai 183.743 hektare.

Jumlah itu memperlihatkan penurunan signifikan dibandingkan 2019 ketika karhutla terjadi di areal seluas 1,6 juta hektare. Strategi implementasi FoLU Net Sink 2030 juga berfokus pada konservasi dan manajemen hutan berkelanjutan.

"Hal itu bertujuan untuk mengurangi degradasi hutan akibat penebangan kayu berlebihan dan perambahan hutan. Indonesia juga terus mengambil langkah untuk perlindungan dan restorasi gambut dan mangrove," ujarnya.