Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Bangka, Yogyakarta
Ini Jam Terbaik Sholat Gerhana Bulan, Lengkap Niat, Tata Cara dan Bacaan Ibadah Khusuf
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM-- Simak waktu dan jam terbaik, untuk menunaikan sholat Gerhana Bulan, lengkap dengan niat, tata cara dan Bacaannya.
Dalam menyambut salah satu fenomena alam, yakni gerhana bulan, umat muslim disunnahkan, untuk melaksanakan sholat gerhana bulan.
Untuk itu perlu diketahui bagaimana tata cara dan jam berapa sebaiknya, untuk sholat Gerhana Bulan?
BACA JUGA: Ini Waktu dan Jam Terbaik Melihat Gerhana Bulan Total di Berbagai Wilayah, Resmi dari BMKG!
Dilansir dari nu online, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin, mengajak para umat muslim untuk melaksanakan sholat gerhana atau salat khusuf.
Adapun, pelaksanaan sholat gerhana bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing.
Dikatakannya, Gerhana Bulan Total di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu dan Sumatera Barat busa dilihat pada kontak Umbra 3 (U3) pukul 18:42 WIB.
Sementara, untuk masyarakat di Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat, dapat melihat GBT pada waktu puncak gerhana, yakni 17:59 WIB.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulbar, Sulsel, Sulteng, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku dan GBT bisa dilihat pada kontak Umbra 2 (U2) yakni pukul 17:16 WIB/18:16 WITA/19:16 WIT.
Berikut tata cara sholat gerhana bulan
a. Niat di dalam hati;
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
“Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”
b. Takbiratul ihram, bertakbir layaknya shalat biasa;
c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, lalu membaca surat Al-Fatihah dilanjut dengan surat yang panjang (seperti surat Al-Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana,”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd”;
f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Selanjutnya, ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
h. Lalu bangkit dari ruku’ (i’tidal);
i. Lalu sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua seperti raka’at pertama hanya saja, bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.
Setelah itu imam menyampaikan khutbah, kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.
Itulah tata cara sholat gerhana bulan atau sholat khusuf, lengkap dengan niat, hingga bacaan yang patut diketahui umat muslim***
Sentimen: positif (86.5%)