Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia 2022
Grup Musik: BLACKPINK
Kab/Kota: Yogyakarta
Tokoh Terkait
Lakukan Pemeriksaan Toksikologi, RSUP dr. Sardjito Yogyakarta Temukan DEG pada Satu Pasien
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia masih terus mengusut kasus gagal ginjal akut yang belakangan ini masif terjadi pada anak-anak di Tanah Air.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa pemicu masifnya kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut diduga disebabkan oleh kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang terdapat dalam obat sirop.
Terbaru, pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito Yogyakarta pun menyatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi adanya kandungan Dietilen Glikol pada salah satu pasien anak yang diduga menderita gagal ginjal akut.
Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama RSUP dr. Sardjito Yogyakarta Eniarti.
Baca Juga: YG Entertainment Ungkap Kondisi Jisoo BLACKPINK yang Diisukan Alami Pembengkakan Kelenjar di Leher
"Dari 12 pasien, hanya empat pasien yang dapat dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal, pemeriksaan panel patogen, dan metagenomik, dan tiga di antaranya dilakukan juga pemeriksaan toksikologi darah dan urine," katanya.
"Dari hasil pemeriksaan toksikologi pada tiga pasien, ada satu pasien yang kita temukan adanya DEG. Diketahui juga keempat pasien tersebut memiliki riwayat mengonsumsi obat sirop," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Eniarti mengatakan bahwa pemicu adanya gagal ginjal akut tersebut tak hanya berasal dari satu faktor penentu saja.
"Penyebab gangguan ginjal akut mungkin tidak hanya satu faktor. Dari hasil investigasi di Yogyakarta belum bisa disimpulkan penyebabnya, karena memang sampel yang diperiksa baru tiga pasien. Ini kan sangat sedikit untuk menyatakan satu simpulan," ucapnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Ip Man 3: Pertarungan Sengit Donnie Yan dan Mike Tyson
Diketahui, sejauh ini, RSUP dr. Sardjito Yogyakarta telah merawat 12 pasien yang diduga mengalami gagal ginjal akut, enam di antaranya berhasil sembuh dan sisanya dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa tren kasus kematian gagal ginjal akut di Indonesia mengalami kenaikan, yaitu mencapai 190 pasien per Kamis, 3 November 2022.
Selain itu, menurut data tersebut, kasus baru gagal ginjal akut pun naik menjadi 323 pasien.
“Saat ini, sudah ada 28 provinsi dengan 323 kasus, dari 28 provinsi, ada yang dirawat masih 34, yang terbanyak di Jakarta, Jawa Barat,” tuturnya.
“Kemudian yang meninggal 190,” katanya melanjutkan.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Semakin Dekat, Alphonso Davies Terancam Absen Bela Kanada di Qatar
Dalam kesempatan tersebut, Syahril pun kembali menjelaskan bahwa kasus gagal ginjal akut mulai masif pada akhir Agustus 2022 lalu.
“Kasus gagal ginjal akut ini, mulai meningkat itu di akhir Agustus, kemudian September, Oktober,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syahril membeberkan sejumlah faktor yang dapat menjadi pemicu gagal ginjal akut. Salah satunya adalah keracunan obat-obatan.
“Penyebab gangguan ginjal akut ini banyak, bisa karena infeksi, bisa karena dehidrasi, bisa karena pendarahan, penyakit lain, kongenital atau intoksikasi,” ucapnya.
“Intoksikasi atau keracunan itu bisa karena makanan, minuman dan juga karena obat-obatan,” tuturnya.***
Sentimen: negatif (100%)