Saksi Mata Melihat Orang-Orang Panik dan Mulai Menangis saat Pesawat Tanzania Jatuh
Okezone.com Jenis Media: Nasional
TANZANIA – Seorang saksi mata Abdul Nuri melihat kejadian saat sebuah pesawat penumpang Tanzania jatuh ke Danau Victoria. Menurut operator Precision Air, dari 43 orang di dalamnya ada 24 orang yang selamat. Pesawat itu diketahui terbang dari Das es Salaam ke Bukoba melalui Mwanza.
Pesawat itu jatuh di dekat pantai di ujung landasan pacu bandara Bukoba. Tragedi itu terjadi sekitar pukul 08:50 waktu setempat (05:50 GMT), diduga akibat cuaca buruk.
Nuri diketahui berada di bandara menunggu penerbangan kembali ke kota terbesar Tanzania, Dar es Salaam, ketika dia melihat pesawat itu jatuh ke danau terbesar di Afrika.
Baca juga: Diduga karena Cuaca Buruk, Pesawat Tanzania Jatuh ke Danau Terbesar di Afrika saat Berusaha Mendarat
"Kami sangat terkejut. Orang-orang panik dan beberapa mulai menangis dan berteriak," katanya kepada BBC.
Baca juga: Update Pesawat Tanzania Jatuh ke Danau Terbesar Afrika, 19 Meninggal dan 24 Selamat
"Di gerbang kedatangan orang-orang juga panik - kebanyakan dari mereka menunggu untuk menyambut kerabat mereka,” lanjutnya.
Dia telah berbicara dengan para nelayan yang pertama kali berada di tempat kejadian. Mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka berhasil masuk ke pesawat untuk menyelamatkan orang-orang setelah seorang pramugari membuka pintu belakang setelah pesawat itu jatuh.
Richard Komba, seorang penumpang yang selamat dari kecelakaan itu, mengatakan kepada BBC bahwa ketika pesawat akan mendarat, cuaca memburuk, memaksa pilot untuk mengubah rute pesawat.
"Kami kemudian diberitahu bahwa kami akan segera mendarat, tetapi ada turbulensi yang hebat. Kami kemudian menemukan diri kami di danau," terangnya.
"Air kemudian masuk ke pesawat dan mereka yang duduk di dekat bagian depan tertutup olehnya. Saya berada di kursi belakang dan sebagian besar dari kami yang berada di belakang pesawat berjuang untuk keluar,” lanjutya.
Dia mengatakan salah satu awak kabin berjuang untuk membuka pintu pesawat, dan akhirnya bisa dibuka.
"Ketika kami keluar, tidak ada perahu di sana - butuh waktu cukup lama untuk diselamatkan tetapi perahu yang datang tidak begitu bagus, itu kano,” ujarnya.
Dia mengatakan para korban selamat "takut" karena banyaknya jumlah orang yang mencoba masuk ke dalam satu kapal. Namun akhirnya kapal penyelamat lainnya tiba beberapa menit kemudian.
Sentimen: negatif (88.9%)