Kemenangan ini telah diprediksi sebelumnya, ketika exit poll pada selasa (1/11) memproyeksikan bahwa mantan perdana menteri itu akan mendapatkan mayoritas.

Kemenangan Ini menandai kembalinya Netanyahu secara dramatis setelah ia digulingkan oleh lawan-lawannya tahun lalu atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Ini juga sekaligus mengakhiri periode kebuntuan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya  di Israel setelah lima pemilihan dalam waktu kurang dari empat tahun.

Kali ini Netanyahu, politisi Israel yang dominan di generasinya, memenangkan mayoritas parlemen, didukung oleh partai-partai ultranasionalis dan agama.

Media Israel mengatakan hasil akhir menyebutkan bahwa Partai Likud memenangkan  32 kursi; Partai Sentris 24, aliansi Zionisme Agama ultra-nasionalis sayap kanan 14, dan Partai Persatuan Nasional kanan-tengah dari Menteri Pertahanan Benny Gantz mendapatkan 12.

Partai ultra-Ortodoks Shas dan United Torah Judaism masing-masing mendapat 11 dan tujuh kursi, Partai Nasionalis Sekuler Yisrael Beiteinu 6 kursi, Partai Arab Raam dan Hadash-Taal masing-masing 5 kursi, dan Partai Buruh 4 kursi.

Perdana Menteri Yair Lapid langsung mengucapkan selamat kepada Netanyahu sesaat setelah hasil diumumkan pada Kamis.

Lapid menelepon Netanyahu, berharap dia beruntung sebagai penggantinya, dan mengatakan dia akan memastikan akan ada transfer kekuasaan yang tertib, kata juru bicara kantor perdana menteri.

“Negara Israel datang sebelum pertimbangan politik apa pun. Saya berharap Netanyahu sukses, demi rakyat Israel dan negara Israel," kata Lapid dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Guardian.