Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: KIA
Kasus: penembakan
Partai Terkait
Jet Tempur Junta Myanmar Tembaki Konser Musik, 50 Orang Tewas
Tempo.co Jenis Media: Nasional
TEMPO.CO, Jakarta - Junta Myanmar melakukan serangan udara militer terhadap konser musik yang diadakan oleh Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIA) pada hari Minggu, 23 Oktober 2022. Konser dilakukan pada hari jadi kelompok ini.
Baca: Aung San Suu Kyi Didakwa Menerima Suap, Kembali Divonis Penjara
"Sekitar 50 orang tewas termasuk anggota KIA dan warga sipil," kata Kolonel Naw Bu dari Organisasi Kemerdekaan Kachin. Dia menambahkan selain korban tewas, 70 orang lainnya terluka.
"Pada hari Minggu sekitar pukul 20.40, dua jet militer Myanmar menyerang sebuah upacara yang diadakan Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA)," ujarnya.
Media lokal melaporkan bahwa korban tewas hingga 60 orang yang terdiri dari tentara dan warga sipil tewas. Gambar yang dibagikan di media lokal menunjukkan puing-puing berserakan di tanah.
Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa di Myanmar mengecam penyerangan ini. "Sangat prihatin dan sedih dengan laporan serangan udara yang terjadi di Hpakant, Negara Bagian Kachin. Laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 100 warga sipil mungkin terkena dampak pemboman itu," kata PBB dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara junta Myanmar tidak bersedia dikonfirmasi.
Kedutaan Besar AS di Yangon mengatakan mengikuti laporan serangan udara militer yang menargetkan pertemuan Kachin yang mengakibatkan kematian sejumlah besar warga sipil.
Selama beberapa dekade, KIA telah bentrok dengan militer. Pertempuran sengit meletus setelah kudeta tahun lalu. Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak kudeta militer tahun lalu. Sebagian besar negara dilanda pertempuran.
Serangan terjadi beberapa hari sebelum menteri luar negeri Asia Tenggara akan mengadakan pembicaraan darurat untuk membahas Myanmar yang dilanda perselisihan menjelang KTT para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara pada November. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejauh ini telah mempelopori upaya untuk menyelesaikan krisis namun hasilnya sia-sia. Kekejaman terhadap hak asasi manusia di Myanmar terus meningkat.
Pada September, setidaknya 11 anak sekolah tewas dalam serangan udara militer dan penembakan di sebuah desa Myanmar di wilayah utara Sagaing.
Junta mengatakan telah mengirim pasukan dengan helikopter ke Let Yet Kone setelah mendapat petunjuk bahwa para pejuang dari KIA dan milisi anti-kudeta setempat sedang memindahkan senjata di daerah tersebut.
Mei lalu, KIA mengatakan telah menjatuhkan sebuah helikopter tempur militer selama bentrokan sengit di dekat kota Momauk di ujung utara negara itu. Lebih dari 2.300 orang tewas dalam tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat sejak kudeta dan lebih dari 15.000 ditangkap. Sedangkan Junta Myanmar menyalahkan pejuang anti-kudeta atas kematian hampir 3.900 warga sipil.
Baca juga: Petinggi Junta Myanmar ke Rusia Lagi, Beli BBM atau Senjata?
CHANNEL NEWS ASIA
Sentimen: negatif (100%)