Iran Akhirnya Akui Kirim Drone ke Rusia
Jurnas.com Jenis Media: News
Supianto | Minggu, 06/11/2022 10:45 WIB
Pihak berwenang Ukraina mengatakan Iran memasok Rusia dengan drone bunuh diri Shahed-136. (File: Vyacheslav Madiyevskyy/Reuters)
JAKARTA, Jurnas.com – Iran untuk pertama kalinya mengkonfirmasi menjual drone ke Rusia. Namun, penjualan ini dilakukan jauh sebelum dimulainya perang di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian menanggapi klaim oleh pejabat Barat bahwa pesawat tak berawak Iran dipasok ke Moskow untuk invasinya, dan bahwa rudal permukaan-ke-permukaan mungkin juga sedang dalam perjalanan.
"Komentar mereka pada bagian rudal sepenuhnya salah, dan bagian drone benar. Kami memberikan sejumlah terbatas drone ke Rusia beberapa bulan dan sebelum perang di Ukraina," kata Amirabdollahian kepada wartawan setelah sebuah acara di Teheran pada Sabtu (5/11).
Para pejabat Iran sebelumnya mengatakan dalam banyak kesempatan bahwa Teheran memiliki kerja sama pertahanan dengan Rusia, tetapi tidak memasok senjata ke Kremlin untuk tujuan digunakan dalam perang di Ukraina.
Amirabdollahian menegaskan pada Sabtu bahwa Iran belum menjadi pendukung salah satu pihak dalam perang dan siap untuk berbicara dengan Ukraina.
"Kami telah menekankan kepada pejabat Ukraina bahwa jika ada bukti tentang penggunaan drone Iran dalam perang Ukraina oleh Rusia, mereka harus menunjukkannya kepada kami," katanya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Sabtu menuduh pejabat Iran berbohong. "Bahkan dengan pengakuan ini, mereka berbohong," kata pemimpin Ukraina itu dalam pesan video hariannya.
Jumlah drone tempur Iran yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina melebihi beberapa drone yang dikutip oleh Iran. "Dan semakin banyak kebohongan Teheran, semakin komunitas internasional akan memahami kolaborasi teroris ini antara rezim di Rusia dan Iran," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Ukraina memperingatkan Iran tentang konsekuensi karena mendukung Moskow.
"Teheran harus menyadari bahwa konsekuensi dari keterlibatan dalam kejahatan agresi Federasi Rusia terhadap Ukraina akan jauh lebih besar daripada manfaat dukungan Rusia," tulis juru bicara kementerian luar negeri Oleg Nikolenko di Facebook.
Menurut diplomat itu, delegasi politik dan militer Iran melakukan perjalanan ke negara Eropa yang tidak disebutkan namanya dua minggu lalu untuk mengadakan pertemuan dengan rekan-rekan Ukraina, tetapi mereka menolak untuk hadir pada jam ke-11 sebagai akibat dari tekanan dari Amerika Serikat dan Eropa, khususnya Jerman.
"Mereka telah memberi tahu pihak Ukraina bahwa kami ingin memberikan sanksi kepada Iran atas masalah drone, dan sekarang Anda ingin berpartisipasi dalam pertemuan dengan Iran di Eropa dan minum kopi bersama mereka," katanya.
Amirabdollahian mengatakan Iran masih mengharapkan Ukraina untuk menyajikan bukti dalam beberapa hari mendatang dan "jika terbukti kepada kami bahwa Rusia telah menggunakan pesawat tak berawak Iran dalam perang Ukraina, kami tidak akan acuh tak acuh terhadapnya."
AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah entitas dan pejabat Iran atas penjualan pesawat tak berawak ke Rusia, karena pejabat Ukraina telah berulang kali mengutuk Teheran dan menurunkan hubungan diplomatik.
Moskow mengatakan kendaraan udara tak berawak yang digunakannya dalam perang adalah buatan Rusia, dan telah memperingatkan PBB agar tidak menyelidiki penggunaan drone di Ukraina.
Iran juga mengecam upaya Barat untuk menggunakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yang mendasari kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia, untuk mendorong PBB menyelidiki masalah tersebut.
Sumber: Al Jazeera
TAGS : Drone Iran Perang Rusia dan UkrainaSentimen: negatif (99.1%)