Sentimen
Negatif (66%)
7 Nov 2022 : 00.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kabar Duka: Tan Deseng Maestro Kecapi Sunda Berdarah Tionghoa Tutup Usia

7 Nov 2022 : 00.51 Views 1

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Kabar Duka: Tan Deseng Maestro Kecapi Sunda Berdarah Tionghoa Tutup Usia

PRFMNEWS - Kabar duka datang dari dunia kesenian Sunda.

Tan Deseng, sang maestro kecapi Sunda yang merupakan warga keturunan Tionghoa, meninggal dunia pada hari ini Minggu, 6 November 2022.

Tan Deseng meninggal dunia pada usia 80 tahun.

Kabar duka ini diterima redaksi prfmnews dari kerabat Tan Deseng, Boy Worang.

Baca Juga: Sektor Wisata di Kabupaten Bandung Terdongrak Porprov XIV Jawa Barat

Tan Deseng lahir pada 22 Agustus 1942 di Bandung. Ia merupakan seorang musisi, seniman serta budayawan Sunda.

Tan Deseng merupakan anak kelima dari delapan bersaudara.

Orangtua Tan Deseng bernama Tan Tjing Hong dan Yo Wan Kie.

Sejak kecil, Tan Deseng sudah mahir memainkan instrumen musik. Sejak masih anak-anak juga, Tan Deseng sudah bisa memainkan lagu-lagu tradisional Sunda.

Baca Juga: Tiket Kereta Api untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Bisa Dibeli

Tan Deseng pernah belajar langsung pada guru-guru kecapi kenamaan, yakni Ebar Sobari, Mang Ono, Sutarya dan Abah Sunarya.

Dari hasil pembelajarannya ini, Tan Deseng semakin mahir dalam bermain musik Sunda.

Tan De Seng juga aktif dalam berbebagai macam grup musik seperti Haming Youth, Youth Brothers, Palamar, dan Marya Mustika.

Tan Deseng pernah mendirikan grup musik bernama Bhakti Siliwangi.

Tan Deseng pernah bermain musik bersama pesinden dari Jakarta, Hj. Titin Fatimah pada tahun 1980-an.

Baca Juga: Kabar Baik dari Kemenkes : Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak Terus Menurun Sejak 18 Oktober

Kemahirannya dalam memainkan musik-musik Sunda juga membuatnya dipercaya oleh banyak produser film untuk menggarap aransemen lagu untuk beberapa judul film garapan Tati Saleh, seperti Si Kabayan, Dukun Beranak, Misteri Jaipong, dan Mat Peci.

Karya-karya musik Tan Deseng selalu terkenang. Selamat jalan maestro.***

Sentimen: negatif (66.3%)