Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
Ketua Umum PP Muhammadiyah Buka Sidang Pleno I Muktamar Ke-48
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com–Muhammadiyah dan Aisyiyah resmi membuka Sidang Pleno I muktamar ke-48 yang diselenggarakan di Solo, Sabtu (5/11).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, kali ini sidang dilakukan secara hybrid atau kombinasi antara daring dengan luring. ”Insya Allah kita sudah beradaptasi dengan ini (hybrid), pembahasan dan persidangan akan berjalan lancar. Kalau pun ada kesulitan kami akan mengatasinya dengan baik,” kata Haedar Nashir seperti dilansir dari Antara.
Dia mengatakan, prosesi tersebut merupakan tonggak baru bagi persyarikatan. Meski demikian, pihaknya meminta agar Sidang Pleno I tersebut terus dikawal, bermarwah utama, memberikan uswatun hasanah, dan bermanfaat bagi semesta kehidupan.
Salah satu yang dibahas pada Sidang Pleno I tersebut yakni program Muhammadiyah 2022-2027. Haedar Nashir menjelaskan, sebagai organisasi Islam yang progresif, Muhammadiyah harus menyiapkan program-program untuk menyikapi berbagai gelombang masalah di masa depan. Upaya tersebut penting dilakukan untuk mengetahui tantangan seperti apa yang akan terjadi sehingga dapat dipersiapkan sedini mungkin.
Selain itu, yang juga dibahas yakni Risalah Islam Berkemajuan. Menurut dia, kputusan Muktamar ke-37 tahun 1968 menegaskan salah satu ciri dari masyarakat Islam yang menjadi tujuan Muhammadiyah adalah berkemajuan.
”Keputusan Muktamar tersebut akan lebih disempurnakan lagi pada Muktamar ke-48 tahun ini, di mana Muhammadiyah telah siap menyusun materi hal-hal yang berkaitan dengan corak pemikiran Risalah Islam Berkemajuan,” papar Haedar Nashir.
Dia mengatakan, Risalah Islam Berkemajuan itu tidak hanya menjadi wacana tetapi juga menjadi wujud pemikiran yang membumi. ”Kami berharap risalah ini menjadi alam pikiran, tindakan, dan gerakan bagi warga dan pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah,” ucap Haedar Nashir.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, isu-isu strategis tersebut diserap dari rangkaian masalah keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
”Problem ini diangkat untuk secara bersama-sama dicari solusinya sehingga pelaksanaan muktamar dengan tema Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta ini menemukan relevansinya,” tutur Abdul Mu’ti.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Antara
Sentimen: positif (65.3%)