Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Paris, Brussel
Kasus: Teroris, pembunuhan, teror
Pelaku Teror Paris 2015 Menikah di Penjara, Ijab Kabul Dilakukan Melalui Telepon
Okezone.com Jenis Media: Nasional
PARIS - Satu-satunya pelaku serangan terorsi Paris 2015 yag masih hidup, Salah Abdeslam, baru-baru ini dilaporkan telah menikah di penjara. Abdeslam dijatuhi hukuman seumur hidup pada Juni tahun ini atas perannya dalam serangan yang menewaskan 130 orang itu.
Salah Abdeslam, (33), mengikuti upacara pernikahan itu melalui telepon dari selnya yang berkeamanan tinggi, di mana ia menjalani hukumannya.
BACA JUGA: Tersangka Utama Serangan Teror Paris 2015 Divonis Hukuman Seumur Hidup
Meskipun berada di bawah pengawasan 24 jam di penjara Kota Fleury-Mérogis, Abdeslam berhasil membentuk 'hubungan setia' dengan pengantin barunya melalui telepon, demikain terungkap pada Jumat, (4/11/2022).
Sebuah sumber mengatakan kepada radio RTL: "Dia adalah seorang wanita yang dipilih oleh ayah si teroris, yang Salah Abdeslam tidak kenal.
"Intelijen penjara Prancis, yang mendengarkan semua percakapan teleponnya, telah mencatat bahwa Salah Abdeslam telah merencanakan untuk menikah selama beberapa waktu."
Ayah Salah Abdeslam adalah Abderrahmane Abdeslam, seorang Maroko lahir 73 tahun tinggal di Brussels, di mana anaknya pernah mengelola sebuah bar. Dia diyakini telah memilih pengantin baru putranya, yang nama dan kewarganegaraannya belum diungkapkan.
BACA JUGA: Ungkap Alasan Sumpah Setia pada ISIS, Pelaku Teror Paris 2015: Saya Takut Neraka
Abdeslam tetap seorang Muslim yang taat, sehingga dianggap bahwa pernikahannya adalah pernikahan agama, bukan persatuan sipil, demikian diwartakan Daily Mail.
Pada Juni, Abdeslam diberitahu bahwa dia tidak memiliki harapan pembebasan bersyarat setelah lima hakim spesialis anti-teroris yang duduk di Paris menyatakan dia bersalah atas pembunuhan massal.
Abdeslam, warga negara Maroko Prancis dari Belgia, mengklaim bahwa dia sengaja menarik diri dari serangan teror pada November 2015 di mana teroris ISIS lainnya termasuk saudaranya sendiri meledakkan diri.
Dia menggambarkan dirinya sebagai 'Tentara dengan Negara Islam', dan bagian dari 'unit komando' yang menyerang stadion olahraga nasional Stade de France di Paris, bersama dengan enam restoran dan bar, dan gedung konser musik Bataclan.
Jaksa mengatakan bahwa rompi peledak Abdeslam tidak berfungsi dan dia kemudian melarikan diri dari ibu kota Prancis beberapa jam setelah serangan tersebut.
Beberapa hari setelah penangkapannya pada Maret 2016, menyusul perburuan empat bulan yang berakhir dengan baku tembak di Brussel, pembom bunuh diri yang merupakan bagian dari sel yang sama menyerang di bandara kota dan di Metro, menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya.
Abdeslam juga divonis 20 tahun penjara di Brussel atas baku tembak yang menyertai penangkapannya.
Tidak ada komentar langsung dari penasihat hukum Abdeslam mengenai pernikahannya.
Sentimen: negatif (100%)