Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan bahwa Korea Utara kembali menembakkan empat rudal balistik pada hari Sabtu. Hal itu dilakukan negara Kim Jong Un pada saat Amerika Serikat (AS) dan Korsel akan menyelesaikan latihan bersama angkatan udara terbesar mereka.

Peluncuran rudal balistik Korea Utara mendarat di dekat perairan teritorial Selatan. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebut serangan itu sebagai invasi teritorial.

Peluncuran itu dilakukan saat ratusan pesawat tempur AS dan Korea Selatan -- termasuk pengebom berat B-1B -- berpartisipasi dalam latihan Vigilant Storm, yang digambarkan Pyongyang sebagai "agresif dan provokatif".

-

-

"Militer Korea Selatan mendeteksi empat rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan oleh Korea Utara dari Tongrim, Provinsi Pyongan Utara, ke Laut Barat sekitar pukul 11:32 hingga 11:59 hari ini," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, mengutip AFP, Minggu (6/11/2022).

"Jarak penerbangan mereka terdeteksi sekitar 130 km (80 mil), ketinggian sekitar 20 km, dan kecepatan sekitar Mach 5", tambah mereka. Mach 5 setara dengan lima kali kecepatan suara.

Amerika Serikat dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa peluncuran ini dapat berujung pada uji coba nuklir oleh Korea Utara, dan memperpanjang latihan angkatan udara mereka sebagai tanggapan satu hari, hingga Sabtu.

Pyongyang meningkatkan peluncuran rudal sebagai tanggapan atas latihan tersebut. Latihan semacam itu telah lama memicu reaksi keras dari Korea Utara, yang menganggapnya sebagai latihan untuk invasi.

[-]

-

AS-Korsel Latihan Militer Besar-besaran!
(pgr/pgr)