Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kediri
Tokoh Terkait
Hanindhito Himawan Pramana
Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1.218, Ini Harapan dari Disabilitas
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Kediri (beritajatim.com) – Hari ini, usia Kabupaten Kediri tepat menginjak angka 1218 tahun. Di usianya yang lebih dari satu abat tersebut, ada banyak harapan dari masyarakatnya. Salah satunya datang dari kelompok disabilitas.
Golongan masyarakat yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik ini menginginkan Kabupaten Kediri menjadi kabupaten yang inklusi. Sehingga bisa memberikan hak yang sama bagi penyandang disabilitas.
“Kami berharap bisa menjadi Kabupaten Kediri yang inkusi terhadap disabilitas baik dari aksebilitas maupun pelayanan yang diberikan,” ucap Ketua Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri (PDKK) Umi Salamah usai mengikuti upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri tahun 2022 di Halaman Kantor Dinas Sosial setempat, pada Kamis (25/3/2022).
Upacara sendiri melibatkan seluruh pegawai Dinsos, Pilar Sosial yang meliputi, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) dan Karang Taruna. Dinsos juga melibatkan para penyandang disabilitas sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama masyarakat Kabupaten Kediri.
“Kami berharapan Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan aksebilitas pelayanan, semuanya akses. Kesempatan diberikan kepada disabilitas untuk membuktikan bahwa mereka tidak lemah, tetapi bisa sukses,” imbuh Umi Salamah.
PDKK yang menjadi wadah bagi seluruh penyandang disabilitas memberikan apresiasinya kepada Pemkab Kediri yang telah peduli terhadap mereka. Terlebih, ketika Peraturan Daerah (Perda) Tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Disabilitas di Kabupaten Kediri telah disetujui, maka mereka berharap mereka semakin terlindungi dari seluruh haknya.“Di kepemimpinan Mas Dhito (Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana) ini disabilitas semakin diperhatikan dan mendapatkan peluang. Kami dilibatkan dalam pembangunan dan Dinsos adalah pintu gerbangnya menuju pembangunan inklusi Kabupaten Kediri,” terangnya.
Sementara itu, ada yang unik dari upacara Hari Jadi Kabupaten Kediri di Halaman Dinsos Jalan Mayor Bismo, Kota Kediri ini. Sebab, seluruh peserta upacara memakai pakaian khas Kabupaten Kediri, terutama mengenakan ikat kepala alias udeng untuk peserta pria. Menang, busana tradisional tersebut hari ini ikut dilaunching oleh Bupati Kediri.
Pakaian khas Kediri ini dengan motif utama gringsing dan lidah api itu untuk pria ada dua jenis. Masing-masing untuk keseharian yang dinamakan Wdihan Kadiri Mapanji, dan untuk pakaian resmi Wdihan Kadiri Satria. Penggunaan pakaian khas Kabupaten Kediri pada hari Kamis di pekan pertama atau terakhir setiap bulannya. Dengan digunakannya pakaian khas sebagai pakaian resmi kedinasan itu, Bupati meminta setiap Satker memikirkan pengadaan di kedinasan masing-masing.
Sementara itu, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kabupaten Kediri Dyah Saktiana, keikutsertaan pilar sosial dan penyandang disabilitas dalam kegiatan tahunan ini diharapkan bisa merasa memiliki dan mencintai Kabupaten Kediri yang kini genap berusia 1218 tahun. Hari Jadi Kabupaten Kediri tahun ini mengambil tema ‘Kadiri Raya Mukti, Hayo Gumregah Nyawiji’ yang bermakna Kediri Sejahtera, Ayo Bangkit Bersama.
“Kita merakayakan bersama teman-teman Pilar-pilar Sosial dan disabilitas. Kita hadirkan agar mereka semua merasakan dan memiliki Kabupaten kediri dan akhirnya diharapkan mencintai Kabupaten Kediri. Teman disabilitas kita hadirkan karena memang warga Kabupaten Kediri yang memiliki potensi besar dan kita upayakan lebih mandiri,” ungkap Dyah Saktiana.
Acara ditutup dengan selamatan serta pemotongan tumpeng oleh Plt Kepala Dinsos Kabupaten Kediri Dyah Saktiana, lalu diberikan kepada Ketua PDKK Umi Salamah. Selanjutnya, seluruh peserta upacara menikmati santap tumpeng bersama. [nm/kun]
Sentimen: positif (99.1%)