LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- AKBP Ridwan Soplanit selaku mantan Kasatreskerim Polres Jakarta Selatan dihadirkan dalam sidang lanjutan obstruction of justice sebagai saksi dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nur Patria.

Menurut keterangannya, Ridwan Soplanit datang karena ada panggilan dari Propam yang disampaikan oleh sopirnya, yang bernama Audi.

Pada tanggal 8 Juli, Ridwan Soplanit datang ke Duren Tiga, di sana ia bertemu empat ajudan Ferdy Sambo yang salah satunya merupakan Kuat Ma'ruf.

Baca Juga: Artugo Super Sale Digelar di Login Megastore Jalan ABC Bandung

Sesampainya di Duren Tiga, Ridwan Soplanit langsung dipanggil oleh Ferdy Sambo.

"Dari jauh pak FS memanggil saya, Kasat kamu sini ikut saya," ungkap Ridwan.

Kemudian mereka masuk ke area TKP di dalam rumah melalui dapur. Dari jauh Ferdy sambo sudah menunjuk area TKP dan menjelaskan baru saja terjadi tembak menembak antara dua anggotanya.

Setelah itu Ferdy Sambo menggiring Ridwan Soplanit ke depan kamar Ferdy Sambo.

Baca Juga: Jelang Hari Pahlawan, Kiprah Milenial Papua Diharapkan Terus Menguat Bangun Bumi Cendrawasih

"Ini baru saja terjadi peristiwa tembak menembak, karena istri saya dilecehkan oleh Yosua," Kata Sambo melalui keterangan Ridwan Soplanit.

Menurut kesaksian Ridwan pada saat itu Yosua dalam posisi tengkurap. Ferdy Sambo juga menerangkan kejadian tersebut sudah terjadi sejak di Magelang.

Usai menerangkan kejadian tersebut, menurut keterangan Ridwan, Ferdy Sambo menopangkan dirinya ke tembok sambil kepalanya disandarkan pada tembok.

Setelah mengangkat kembali kepalanya, Ferdy Sambo Tampak Berkaca-kaca seperti mau menangis.

Ferdy Sambo juga berpesan kepada Ridwan agar tidak menyebarkan kejadian tersebut karena menyangkut keluarganya.***