Sentimen
5 Nov 2022 : 16.05
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Malang
TGIPF Harap Autopsi Bisa Bongkar Penyebab Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan
5 Nov 2022 : 23.05
Views 1
Medcom.id Jenis Media: News
Malang: Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyaksikan langsung pelaksanaan autopsi kakak beradik Natasya Deby Ramadhani, 16, dan Naila Deby Anggraeni, 13. Keduanya adalah korban tragedi Kanjuruhan.
"Hasil autopsi ini nanti kita harapkan bisa menjelaskan penyebab utama dari meninggalnya para korban ya," kata perwakilan TGIPF dari Kemenko Polhukam, Irjen Armed Wijaya, Sabtu, 5 November 2022.
Armed mengaku autopsi ini dilakukan lantaran beredarnya kabar penyebab kematian korban karena gas air mata yang sudah kedaluwarsa. Gas air mata itu ditembakkan petugas saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Baca: Gelar Autopsi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Didampingi LPSK
"Nanti kita lihat hasilnya, seperti apa hasil autopsinya karena itu ada keterkaitan dengan gas air mata yang kedaluwarsa. Apakah gas air mata yang kedaluwarsa ini berbahaya atau tidak terhadap korban. Itu nanti kan hasil dari autopsi itu nanti bisa menjelaskan," jelasnya.
Armed menegaskanhasil autopsi ini nanti akan ditindaklanjuti untuk proses penyidikan terhadap para tersangka. Ia berharap dari autopsi ini, semuanya bisa menjadi jelas dan terang benderang.
"Hasilnya kita harapkan secepatnya. Tapi kalau ini kan biasanya agak lama ya. Seminggu, dua minggu biasanya hasilnya, seperti itu dari kepolisian," ucap dia.
"Hasil autopsi ini nanti kita harapkan bisa menjelaskan penyebab utama dari meninggalnya para korban ya," kata perwakilan TGIPF dari Kemenko Polhukam, Irjen Armed Wijaya, Sabtu, 5 November 2022.
Armed mengaku autopsi ini dilakukan lantaran beredarnya kabar penyebab kematian korban karena gas air mata yang sudah kedaluwarsa. Gas air mata itu ditembakkan petugas saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
-?
- - - -Baca: Gelar Autopsi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Didampingi LPSK
"Nanti kita lihat hasilnya, seperti apa hasil autopsinya karena itu ada keterkaitan dengan gas air mata yang kedaluwarsa. Apakah gas air mata yang kedaluwarsa ini berbahaya atau tidak terhadap korban. Itu nanti kan hasil dari autopsi itu nanti bisa menjelaskan," jelasnya.
Armed menegaskanhasil autopsi ini nanti akan ditindaklanjuti untuk proses penyidikan terhadap para tersangka. Ia berharap dari autopsi ini, semuanya bisa menjadi jelas dan terang benderang.
"Hasilnya kita harapkan secepatnya. Tapi kalau ini kan biasanya agak lama ya. Seminggu, dua minggu biasanya hasilnya, seperti itu dari kepolisian," ucap dia.
(NUR)
Sentimen: negatif (98.8%)