Sentimen
Positif (61%)
5 Nov 2022 : 09.19
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Polri Sebut Jumlah WNI yang Disekap di Kamboja Bertambah Jadi 60 Orang

5 Nov 2022 : 09.19 Views 5

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Polri Sebut Jumlah WNI yang Disekap di Kamboja Bertambah Jadi 60 Orang

Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri mengaku telah berkoordinasi langsung dengan atase pertahanan KBRI Kamboja terkait penanganan kasus dugaan penyekapan Warga Negara Indonesia (WNI) .

Karopenmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, berdasarkan data terakhir yang diperoleh saat ini, jumlah WNI yang diduga disekap bertambah menjadi 60 orang.

"Data terakhir menunjukkan bahwa warga negara Indonesia yang disekap bukan sejumlah 53 orang namun bertambah menjadi 60 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis,, Jumat (29/7).

-

-

Kendati demikian, Ramadhan tidak menjelaskan secara rinci soal identitas tambahan tujuh WNI tersebut. Menurutnya, saat ini WNI tersebut ada di lokasi Phum 1, Preah Sihanouk, Cambodia dengan titik koordinat 10°37'33.0"N 103°30'08.7"E.

Lebih lanjut, Ramadhan mengatakan, atase Polri telah juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Fungsi Protokol atas nama Teguh Adhi Primasanto.

Lewat protokol tersebut, pada Selasa (26/7) kemarin, diperoleh informasi bahwa pihak Kepolisian Kamboja telah berhasil berkomunikasi dengan beberapa perwakilan WNI yang sedang disekap.

"Sampai saat ini masih diupayakan terus oleh pihak KBRI Phnom Penh bekerja sama dengan pihak Kepolisian Kamboja untuk menjemput ke 60 warga negara Indonesia tersebut," ujar Ramadhan.

Kementerian Luar Negeri sebelumnya membenarkan ada 53 WNI disekap di Kamboja. Puluhan warga Indonesia itu merupakan korban penipuan dengan modus penempatan kerja.

Direktur perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan alih-alih menempatkan para calon pekerja sesuai kontrak, puluhan WNI itu malah dipaksa kerja untuk melakukan penipuan atau scamming untuk tujuan investasi palsu.

"Berdasarkan modus kasus-kasus sebelumnya, mereka diminta melakukan scamming untuk tujuan investasi palsu. Target scamming kebanyakan masyarakat Indonesia," kata Judha saat dikonfirmasi wartawan Kamis (28/7).

(tfq/isn)

[-]

Sentimen: positif (61.5%)