Serap 33 Ribu Tenaga Kerja, Kontribusi G20 Bisa Tembus Rp 7,4 Triliun
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bakal memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memproyeksikan, kontribusi G20 mencapai 533 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dari seluruh rangkaian kegiatan, Presidensi G20 juga diyakini bisa menyerap tenaga kerja hingga 33 ribu orang. Terutama dari sektor transportasi, akomodasi, MICE alias Meeting, Incentive Conference Exhibition dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Kalau dibandingkan dengan Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) and the World Bank Group (WBG) yang digelar di Bali pada 2018, manfaatnya ke ekonomi bisa 1,5 hingga 2 kali lipat bahkan lebih,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam jumpa pers #G20Updates bertajuk, Manfaat G20 untuk Masyarakat, dikutip, Jumat (4/11).
Susiwijono menyebutkan, total ada 438 event di 25 kota di Indonesia dengan berbagai tingkatan level pertemuan.
Seluruh rangkaian itu memberikan manfaat besar terutama di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Konsumsi domestik juga diramal bakal naik hingga Rp 1,7 triliun.
Berita Terkait : Kebijakan Umum Anggaran APBD Tahun 2023 Tembus Rp 85,5 Triliun
Susiwijono juga menilai manfaat yang terlihat adalah mulai menggeliatnya perekonomian di Bali. Dia mencatat pada Agustus hingga akhir September, ada sekitar 15 ministerial meeting.
Dari sisi trafik, sudah ada peningkatan lebih dari 70 persen di sektor transportasi.
"Dampaknya di Bali kita belum melihat betul PDRB-nya (Produk Domestik Regional Bruto). Tapi dari transportasi, trafik di Bali sudah confirm, tingkat hunian juga melebihi pra-pandemi. Demikian juga sektor pendukung side event," ucapnya.
Susiwijono memberikan apresiasi kepada jajaran Polri yang telah berperan mengamankan berbagai kegiatan Presidensi G20 Indonesia dan menyambut baik upaya Polri dalam mendalami berbagai isu-isu global dan substansi yang dibahas dalam forum ini.
"Kami sangat menyambut baik Divisi Humas Polri jika ingin mendalami betul, terutama terkait isu-isu di tingkat global yang akan terkait dengan tugas dan fungsi Polri. Kami berterima kasih sebesar-sebarnya atas dukungan jajaran jajaran Polri dalam penyelenggaraan KTT G20 dan juga penyelenggaraan rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia yang sudah sekitar 438 events sejak 1 Desember 2021," ujar Susiwijono.
Berita Terkait : Khamenei: Barat Dan Rezim Zionis, Biang Kerok Kerusuhan Terbaru Di Iran
Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida menyatakan, G20 memberikan dampak maksimal dan langsung bagi masyarakat.
Antara lain, peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta–3,6 juta dan 600 ribu–700 ribu lapangan kerja baru yang ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fesyen, dan kriya.
Di sektor hospitality business, lanjut dia, tingkat keterisian kamar hotel khususnya di Bali sudah melonjak tinggi dibandingkan dengan saat masa pandemi Covid-19 tahun 2021.
Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), pada masa pandemi di 2021 lalu tingkat keterisian kamar hotel hanya sekitar 20 persen, kini sudah menyentuh angka di kisaran 70 persen.
"Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan," ujar Nyoman.
Berita Terkait : Transaksi Road ISEF Tembus Rp 9,4 Triliun
Konsistensi capaian itu dinilai harus tetap dipantau, dijaga, dan ditingkatkan terutama setelah G20, mengingat ada potensi krisis global seperti inflasi serta krisis pangan dan energi.
“Kami berharap KTT G20 bisa merumuskan berbagai kebijakan signifikan dan membantu persoalan-persoalan yang menyangkut pembangunan manusia dan kebudayaan di Indonesia," ucap dia.
Sentimen: positif (100%)