Sentimen
Negatif (99%)
5 Nov 2022 : 00.35
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: London

Kasus: covid-19

411 Hari Menderita Covid-19, Pasien Transplantasi Ginjal Dinyatakan Sembuh

5 Nov 2022 : 07.35 Views 1

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Nasional

411 Hari Menderita Covid-19, Pasien Transplantasi Ginjal Dinyatakan Sembuh

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Inggris mengumumkan, bahwa mereka menyembuhkan seorang pria yang terus-menerus terinfeksi Covid-19 selama 411 hari atau lebih dari 13 bulan dengan menganalisis kode genetik virus untuk menemukan pengobatan yang tepat.

Dilansir Channel News Asia, Jumat (4/11/2022), infeksi Covid-19 yang persisten – berbeda varian Virus Corona dengan yang lama atau serangan penyakit yang berulang - terjadi pada sejumlah kecil pasien dengan sistem kekebalan yang sudah lemah.

Pasien-pasien ini positif Covid-19 selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dengan infeksi "bergemuruh sepanjang waktu," kata Luke Snell, seorang dokter spesialis penyakit menular di Guy's and St Thomas' National Health Service (NHS) Foundation Trust.

Infeksi dapat menimbulkan ancaman serius karena sekitar setengah dari pasien juga memiliki gejala yang terus-menerus, seperti peradangan paru.

Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, tim peneliti di Guy's & St Thomas' NHS Foundation Trust dan King's College London menggambarkan bagaimana seorang pria berusia 59 tahun akhirnya mengatasi infeksinya setelah lebih dari 13 bulan.

Pria yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat transplantasi ginjal itu, terjangkit Covid-19 pada Desember 2020 dan dinyatakan positif hingga Januari 2022.

Untuk mengetahui apakah dia telah tertular Covid-19 berkali-kali atau hanya satu infeksi persisten, para peneliti menggunakan analisis genetik cepat dengan teknologi sekuensing nanopore.

Tes, yang dapat memberikan hasil hanya dalam 24 jam, menunjukkan pria itu memiliki varian B.1 awal yang dominan pada akhir 2020, tetapi sejak itu digantikan oleh strain yang lebih baru.

Karena dia memiliki varian awal B.1, para peneliti memberinya kombinasi antibodi monoklonal casirivimab dan imdevimab dari Regeneron.

Seperti kebanyakan perawatan antibodi lainnya, perawatan ini tidak lagi digunakan secara luas karena tidak efektif terhadap varian yang lebih baru seperti Omicron. Tapi, itu berhasil menyembuhkan pria itu karena dia berjuang melawan varian dari fase pandemi sebelumnya.

"Varian yang sangat baru semakin meningkat prevalensi resisten terhadap semua antibodi yang tersedia di Inggris, Uni Eropa dan sekarang bahkan AS," kata Snell.

Para peneliti menggunakan beberapa perawatan untuk mencoba menyelamatkan seorang pria berusia 60 tahun yang sakit parah pada bulan Agustus, yang telah terinfeksi selama empat bulan. Namun, tidak ada yang berhasil.

"Kami benar-benar mengira dia akan mati," ujarnya.

Tim peneliti menggunakan dua pengobatan antivirus yang sebelumnya tidak digunakan secara bersama - Paxlovid dan Remdesivir - dan memberikannya kepada pasien yang tidak sadar melalui selang hidung.

“Ajaibnya, dia sembuh dan mungkin sekarang ini adalah cara bagaimana kita mengobati infeksi persisten yang sangat sulit ini,” ujar Snell, menekankan bahwa perawatan ini mungkin tidak berlaku untuk kasus Covid-19 normal.

Pada konferensi European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases (ECCMID) pada bulan April, tim mengumumkan infeksi persisten yang paling lama diketahui pada seorang pria yang dites positif selama 505 hari sebelum kematiannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Masuk / Daftar

Sentimen: negatif (99.9%)