Isak tangis keluarga pecah, saat jenazah Zul daeng Situju tiba di rumahnya diantar ambulance dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada Rabu (2/11/2022).

Menurut kesaksian saksi yang merupakan tetangga Zul, pemuda malang itu dikenal sosok yang sangat baik di lingkungannya. Begitupun di keluarganya. Meskipun masih berusia 19 tahun, namun telah menjadi tulang punggung keluarga.

"Baik sekali ini anak, dia juga tulang punggung keluarga," ujar tetangga Zul yang tidak ingin disebutkan namanya.

Zul meninggal lantaran terkena tembakan dari terduga oknum Polisi yang mengamankan bentrok. Menurut keterangan saksi, peluru menembus kepala bagian kanan Zul sampai otaknya keluar.

Sebelum penembakan terjadi, warga Jalan Sinassara Kecamatan Tallo Kota Makassar digegerkan oleh perang antar kelompok pada Selasa (2/11/2022) malam.

Dari penelusuran fajar.co.id, perang pecah lantaran anak kompleks (Jalan Sinassara) yang menyerang terlebih dahulu kelompok pemuda di Jalan Sinassara.

Kedua kelompok sempat didamaikan oleh petugas Kepolisian Tallo sehari sebelumnya. Namun, pihak kelompok dari kompleks kembali melakukan aksi penyerangan.

Akibatnya, Polisi yang turun mengamankan perang yang nyaris berlangsung selama 2 jam itu. Saksi menuturkan, Polisi yang hampir tidak bisa mengendalikan keadaan menembakkan senjata sebanyak 2 kali.

"Satu kali ke atas, kedua kalinya ke depan. Ini Polisi kan dari arah belakang, jadi pas menembak Zul yang menjadi korban terkena kepalanya dari belakang, tembus kedepan, sampai otaknya keluar," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Tallo Kompol Badollahi memilih bungkam dan menghindari wartawan. Ketika didatangi di kantornya, Badollahi dikabarkan keluar. Beberapa kali dihubungi, namun orang nomor 1 di Polsek Tallo itu enggan memberi respons.

Foto: Jenazah Zul/Net