Pemerintah Dorong Belanja Alkes Tidak Bergantung ke Impor
Radarbangsa.com Jenis Media: News
RADARBANGSA.COM – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini, lebih dari 90% total pasar alat kesehatan Indonesia merupakan produk impor.
“Pasar kita sangat besar sekali. Kalau belanja sektor kesehatannya sebagian besar masuk ke Indonesia dan tidak keluar negeri maka pertumbuhan ekonomi kita akan tertopang tinggi dengan ini,“ kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam rilisnya, Kamis, 3 November 2022.
Untuk merespon hal itu, kata Menkes Budi, Pemerintah mencanangkan transformasi kesehatan yang fokus pada 6 pilar. Transformasi ini mencakup peningkatan ketahanan sektor kefarmasian dan alat kesehatan, yang didorong oleh potensi pertumbuhan pasar dan peningkatan belanja sektor kesehatan yang besar.
Pada tahun anggaran 2022 ini, lanjut Menkes Budi, Kemenkes menganggarkan belanja alat kesehatan dan obat-obatan sekitar Rp 38 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 17 triliun dialokasikan untuk belanja obat, vaksin dan alat kesehatan produksi dalam negeri.
“Dari 38-39 triliun belanja, komitmen kita tahun ini sekitar 17 triliun untuk belanja dalam negeri, sekarang sudah 8 triliun,” ungkap Menkes Budi.
Untuk mencapai target tersebut, imbuh Menkes Budi, pemerintah memerlukan dukungan serta komitmen dari para pelaku usaha dalam upaya mewujudkan kemandirian industri alat kesehatan terutama pasca pandemi COVID-19. Salah satunya datang dari PT. Astra Komponen Indonesia (ASKI) yang telah mampu memproduksi alat-alat kesehatan dalam negeri.
“Kedepan bisa Astra produksi alat kesehatan yang sifatnya untuk pemeriksaan dini, seperti alat tes diabetes, hipertensi, tekanan darah dll, jadi ngak perlu ke lab. Kalau bisa mobile, terintegrasi dengan teknologi digital lebih baik lagi. Jadi bidang promotif preventif banyak sekali kesempatannya,” tukasnya.
Sentimen: positif (99.9%)