Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kelapa Gading, Banjarmasin
Tokoh Terkait
TNI AL Akan Terapkan Pengamanan Siap Tempur di G20 Bali
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut, TNI Angkatan Laut akan menerapkan skema siap tempur dalam pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022.
Yudo menjelaskan, pengamanan siap tempur merupakan satu di antaranya tiga kriteria yang selama ini diterapkan TNI Angkatan Laut.
“Tentunya saya perintahkan ini adalah pengamanan untuk siap tempur. Jadi kita ini punya kriteria siap tempur, siap operasi dan tidak siap,” ujar Yudo di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2022) sore.
“Kalau siap operasi ini siapnya siap untuk penegakan kedaulatan, penegakan hukum. Tapi, kalau siap tempur, berarti harus siap tempur,” sambung Yudo.
Baca juga: Pemerintah Sebut Presidensi G20 Serap 33.000 Tenaga Kerja
Yudo menuturkan, penerapan siap tempur dilakukan karena obyek pengamanannya adalah tamu VVIP, yakni presiden partisipan G20.
Selain faktor VVIP, pengamanan siap tempur dilakukan karena penerapan skema ini berada di wilayah kedaulatan Indonesia.
“Dengan begitu, Indonesia memiliki kedaulatan penuh untuk mengamankan para presiden tersebut,” tegas dia.
Yudo menambahkan, TNI Angkatan Laut nantinya mengerahkan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) terkait pengamanan G20.
Seluruh kapal TNI Angkatan Laut yang dikerahkan bertipe kombatan. Nantinya, kapal-kapal ini juga akan diisi okeh personel pasukan elite TNI Angkatan Laut.
Baca juga: Jelang KTT G20, Transaksi Valas Meningkat
Hanya saja, pihaknya merahasiakan kapal mana saja yang dikerahkan dalam pengamanan agenda internasional tersebut.
“Enggak boleh, itu rahasia. Yang jelas kapal kombatan karena memiliki persenjataan yang full combat dan helideck, kemudian ada pasukan khususnya yang ada di kapal tersebut. Kalau disebut satu-satu enggak boleh,” imbuh dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, terdapat 18.030 personel yang dikerahkan untuk mengamankan titik VVIP kepala negara partisipan G20.
Dari total jumlah personel ini, terdapat 3.200 personel Polri, 492 personel dari institusi lain, dan sisanya prajurit TNI.
Andika juga sudah membentuk beberapa Satuan Tugas (Satgas) yang mencakup Satgas VVIP, Satgas Laut, dan Satgas Udara.
Andika menjelaskan, Satgas VVIP bertugas untuk mengamankan kepala negara partisipan G20. Satgas VVIP hingga kini sudah menyiapkan paket pengamanan dengan estimasi 42 kepala negara.
Sedangkan Satgas Laut akan mengerahkan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut. Nantinya, alat utama sistem persenjataan (alutsista) matra laut ini akan mengamankan titik lingkar Pulau Bali.
“Termasuk pengamanan atau pendampingan terhadap kapal militer negara-negara partisipan yang mungkin akan kirimkan,” ujar Andika dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: Antisipasi Potensi Kerawanan Saat KTT G20, Polri Kerahkan 9.700 Personel
Sementara, Satgas Udara akan melibatkan empat pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara, masing-masing dua jet tempur F-16 serta dua jet tempur Sukhoi terdiri dari Su-27 serta Su-30.
Satgas ini juga menyiapkan 13 helikopter yang mencakup lima helikopter TNI AL, dua helikopter TNI AD, dan enam helikopter TNI AU.
Di samping itu, Satgas Udara juga menyiapkan dua pesawat hercules, masing-masing khusus medis dan angkut.
“Selain itu kami menggelar satu pesawat Boeing VIP apabila diperlukan sebagai tambahan. Kemudian juga ada pesawat Boeing jumlahnya dua yang fungsinya sebagai pengintai. Jadi secara umum itu yang kami gelar,” jelas Andika.
Tak hanya itu, Satgas Udara juga melibatkan 19 Pangkalan Udara (Lanud) yang terbentang dari Sumatera kecuali Aceh, Jawa, Bali, Lombo, serta Kalimantan yang berada di Banjarmasin dan Balikpapan, termasuk pelabuhan.
-. - "-", -. -Sentimen: positif (66.6%)