Sentimen
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Nyeri Haid dan Hamil
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, SOLO—Saat mengalami nyeri di perut bagian bawah, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu nyeri haid atau hamil.
Kedua kondisi ini seringkali menimbulkan nyeri yang serupa, padahal nyatanya berbeda. Bagi beberapa orang yang sedang menanti buah hati, mungkin akan terkecoh dengan rasa sakit di perut bagian bawah. Tak jarang, saat rasa sakit melanda, ia mulai berpikir tentang kemungkinan sedang hamil.
Jika kamu pernah merasakan hal yang sama, maka kamu perlu memahami perbedaan kram di perut ini agar tidak salah menerka.
PROMOTED: Presidensi G20 Indonesia, Momentum Pulihkan Dunia dari Krisis Global
Kram tanda kehamilan lokasinya sama dengan kram sebelum menstruasi. Saat mengalami kram tanda kehamilan, rahim akan berkontraksi dan memberikan efek berdenyut, serta muncul rasa berat di bagian panggul.
Seperti dikutip dari Alodokter.com melalui Solopos.com, nyeri perut bisa terjadi saat haid dan awal kehamilan. Sebagai gejala PMS, kram perut berlangsung sekitar 1–2 hari sebelum menstruasi dimulai. Kram ini bisa terasa sangat sakit hingga membuat seseorang tidak bisa melakukan apa-apa.
Sementara itu, kram perut pada awal kehamilan biasanya terjadi karena peregangan otot dan ligamen akibat membesarnya rahim. Hal ini cenderung normal, terutama pada trimester pertama kehamilan. Nyerinya pun tergolong ringan dan berlangsung cepat.
Gejala PMS biasanya berlangsung hingga 14 hari sebelum menstruasi dimulai. Nah, jika setelah jangka waktu ini Anda tidak kunjung menstruasi, sebaiknya lakukan tes kehamilan atau periksakan diri ke dokter. Semakin cepat kehamilan Anda terdeteksi, semakin baik pula pemantauan kesehatan ibu dan janin dapat dilakukan oleh dokter.
Kram ini akan muncul di setiap aktivitas yang menyebabkan adanya tekanan perut secara tiba-tiba, misalnya tertawa, batuk, bersin, atau bisa juga karena posisi berdiri yang terlalu lama. Beberapa wanita bahkan merasakan kram yang tidak nyaman, berat, dan menyakitkan.
Dokter sering menyebut kram di awal kehamilan sebagai tanda peningkatan ukuran rahim. Meskipun pertumbuhan janin pada trimester pertama relatif lambat, perubahan hormonal dan kadar darah di daerah panggul ternyata sangat tinggi.
Rahim adalah organ yang berukuran kecil dan terdiri dari serat otot yang fleksibel. Saat rahim bertambah besar, ibu hamil pun akan merasakan kram yang sangat mirip dengan kram sebelum menstruasi.
Kram sebelum menstruasi ini terjadi disebabkan oleh kontraksi rahim saat meluruhkan darah sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh. Penyebab utamanya adalah prostaglandin, zat alami yang diproduksi tubuh, yang menjadi penyebab kontraksi rahim.
Saat mengalami nyeri sebelum haid, perempuan biasanya akan merasakan gejala, seperti:
– Munculnya sakit pada perut bagian bawah dan daerah panggul.
– Rasa sakit yang berkepanjangan.
– Rasa sakit ini akan menjalar ke punggung dan paha.
– Beberapa orang bahkan mengalami gejala yang cukup berat, seperti mual, sakit kepala, bahkan demam.
Berbeda dengan kram menstruasi yang terjadi terus-menerus menjelang datangnya siklus menstruasi, kram tanda kehamilan terasa lebih ringan dan terasa di waktu-waktu tertentu saja. Jadi, durasi kram di awal kehamilan cukup pendek dan jarang.
Sementara itu, kram menjelang menstruasi terjadi dengan durasi yang lebih panjang. Beberapa perempuan merasakan kram sekitar 1-2 hari sebelum menstruasi, sementara ada juga yang merasakan kram hingga 3-5 hari. Biasanya, intensitas kram akan meningkat di hari pertama menstruasi.
Namun, meski berbeda durasi, kedua jenis kram ini biasanya membuat perempuan jadi mudah lelah. Karenanya, penting untuk beristirahat dengan cukup atau minum teh hangat untuk meredakan rasa sakit.
Selain itu, meregangkan otot-otot tubuh juga bisa menjadi alternatif lain, lho. Namun jika kamu sedang program hamil, sebaiknya tidak melakukan olahraga berat atau berendam di air hangat saat merasakan kram. Sebab jika kamu ternyata hamil, hal tersebut akan membahayakan janinmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Sentimen: negatif (100%)